Semen Indonesia Gandeng FEB UMG adakan Seminar dan Pelatihan Produk Branding

Gresik -- Geliat UMKM menjadi perhatian CSR PT Semen Indonesia, Tbk agar semakin maju dan terbina. Menjawab hal tersebut pihak PT Semen Indonesia menggandeng perguruan tinggi yakni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Gresik (FEB UMG) untuk mewujudkan hal tersebut. Rangkaian kegiatan seminar dan pelatihan diusulkan oleh FEB UMG mengusung tema produk branding, dimana branding merupakan kunci agar produk memiliki “identitas” diantara produk lainnya. Dilangsungkan selama 2 hari yakni hari senin dan selasa pada tanggal 14-15 Desember 2020 bertempat di Ballroom Hotel Horison GKB Gresik. Kegiatan ini menghadirkan 30 pelaku UMKM yang berlokasi di Wilayah Gresik, yang dominannya merupakan usaha penyedia makanan dan minuman kemasan.

 

semen_umg (4).jpeg (245 KB)

Pada pidato sambutannya, General Manager PT Semen Indonesia, Tbk Edy Saraya, SE., MM menekankan niatan untuk menaik kelaskan UMKM yang semula tradisional menjadi modern, yang salah satunya adalah dengan mendaftarkan izin produk peserta seminar dan pelatihan. Mengawali langkah panjang tersebut, pemahaman produk branding penting untuk dimiliki oleh pelaku UMKM, karena salah satu persyaratan diminta untuk mendaftarkan izin produk adalah memiliki nama produk (brand) yang tetap, bersifat selamanya, dan tidak berubah-ubah.

semen_umg (1).jpeg (216 KB)

 

Hari pertama, diisi dengan pembekalan kepada peserta tentang apa itu produk branding, pentingnya produk branding, maupun bagaimana mendefinisikan branding kedalam produk. Acara dikemas dalam bentuk seminar interaktif, dengan mendatangkan 2 pemateri, yakni pemateri akademisi dan pemateri praktisi. Sesi seminar pemateri akademisi diisi oleh Sukaris SE., M.SM dosen di Prodi Manajemen FEB UMG, sekaligus Kepala Lembaha Penelitian Universitaas Muhammadiyah Gresik, membawakan materi bertajuk “membangun identitas merk”. Dalam paparan materinya, pemateri menekankan pada 10 elemen merk, seperti nama merk, logo, karakter, slogan/tagline, warna, kemasan, dan lainnya. Sementara sesi seminar praktisi diisi oleh Dhiemas Arya Putra, mahasiswa di Prodi Manajemen FEB UMG sekaligus pelaku bisnis Ayam Geprek Mang Soetta, membawakan materi bertajuk “bagaimana mengaplikasikan produk branding”. Dalam paparan materinya, pemateri menekankan kekuatan branding mampu menaikkan penjualan produk, melebarkan pasar, menambah jumlah konsumen, dan mengenalkan produk dengan “brand” yang “eye catching”.

Hari kedua, diisi dengan coaching dengan membagi peserta kedalam 8 kelompok kecil, dan tiap kelompok akan difasilitatori oleh Dosen di lingkup FEB UMG seperti Dr. Drs. Ec. Indro Kirono, MM., Abdurrahman Faris, SE., M.SM., Dr. Tumirin, SE., M.Si., Syaiful SE., MM., Aries Kurniawan, SE., M.Hum., Beni Dwi Komara, S.Si., MM., Hadi Ismanto, SE., MM., dan Vembri Aulia Rahmi, SE., MM. ke-8 fasilitator akan menemani secara intensif tiap peserta UMKM untuk berdiskusi, mengutarakan pendapat, maupun bertanya. Saran dan masukan dari fasilitator nantinya akan menjadi bahan pertimbangan bagi peserta UMKM untuk menentukan produk branding mereka.

 

Menutup rangkaian acara pada hari kedua, adalah mendaftarkan produk usaha peserta UMKM ke laman Online Single Submission (OSS) yang dikelola oleh Badan Koordinas Penanaman Modal (BKPM). Pendaftaran online berlangsung cepat dengan dibantu oleh tim yang telah disiapkan oleh panitia acara, sehingga diakhir acara peserta telah mendapatkan Nomor Induk Berusaha (NIB) sekaligus Izin Usaha dari produk UMKM-nya.

semen_umg (2).jpeg (256 KB)

 

Dalam pidato penutupannya, Dekan FEB UMG Suwarno, SE., M.Si mengutarakan rasa terima kasih atas kerjasama dari beberapa pihak sehingga acara ini dapat terlaksana dengan baik dan lancar, tak lupa ucapan terima kasih disampaikan kepada seluruh peserta pelatihan, atas atusiasnya turut mensukseskan pelatihan. besar harapan beliau agar kegiatan serupa dapat terus berlanjut agar perguruan tinggi juga memiliki andil dan peran dalam membantu meningkatkan pemulihan ekonomi nasional di tengah masa pendemi berkepanjangan, dengan menghidupkan geliat pelaku UMKM.