KKN Khusus UMG dengan BPN

Gresik - Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Muhammadiyah Gresik mengadakan KKN Khusus bagi mahasiswanya bekerja sama dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Gresik. Kegiatan KKN ini dilakukan selama 14 hari, dengan program kerja tunggal “Legalisasi asset tanah milik masyarakat yang berkepastian hukum melalui kegiatan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL)”. Kegiatan KKN khusus ini dilakukan mulai tanggal 7 Juni 2021 sampai dengan 21 Juni 2021. Pada pemberangkatan KKN Khusus yang dilaksanakan Senin (07/06), dilapangan Universitas Muhammadiyah Gresik, sebanyak 350 mahasiswa dilepas untuk segera menuju ke desa masing-masing dengan didampingi oleh Dosen Pembimbing Lapangan dan pendamping dari BPN. Mahasiswa langsung dilepas oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Gresik untuk menuju ke desa yang telah ditunjuk di Kecamatan Dukun dan Kecamatan Sidayu.

Program PTSL sendiri merupakan program sertifikat gratis yang dibentuk pemerintah dalam upaya memberi solusi terkait masalah sengketa tanah dan lahan yang masih sering terjadi. Program ini diatur dalam Instruksi Presiden (Inpres) No.2 Tahun 2018 dan telah berjalan sejak 2018 serta diproyeksikan akan berlangsung sampai dengan tahun 2025. Sebelumnya pada tahun 70an, telah ada pula program semacam ini namun yang menjadi pembeda adalah adanya kata ‘lengkap’. Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Gresik, Dr. Asep Heri, S.H., M.H., menjelaskan pada kegiatan Pembekalan Mahasiswa KKN Khusus, Kamis (03/06), bahwa kata lengkap pada program PTSL adalah output yang ingin dicapai yakni dalam satu desa sudah bisa terpotret semua lahannya, bukan hanya tanah warga namun juga tanah jalan, lapangan, hutan, rawa dan seluruhnya harus tercover. Hal ini dilakukan dengan harapan agar seluruh luas wilayah desa akan terukur sesuai dengan luas lahan yang terpetakan tersebut.

Maka, dalam kegiatan KKN Khusus ini, mahasiswa Universitas Muhammadiyah Gresik akan terjun langsung untuk membantu BPN dalam mengumpulkan data-data warga yang akan membuat sertifikat tanah sebagai bentuk dari perwujudan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat yakni berkegiatan ke masyarakat. Adapun teknis pelaksanaan kegiatan KKN Khusus ini adalah 5 hari kegiatan di lapangan bersama dengan pendampingan BKN, dan 9 hari penyelesaian luaran KKN. Kepala LPPM Universitas Muhammadiyah Gresik, Dr. Nur Fauziyah, M.Pd., menyampaikan bahwa kegiatan mahasiswa di lapangan akan sesuai dengan arahan dari BPN, dimana mahasiswa dalam 5 hari harus mampu menyelesaikan tugas mengumpulkan berkas yang sudah ditugaskan. Satu mahasiswa ditugasi untuk mengumpulkan minimal 10 berkas per hari. 

Lebih lanjut Dr. Nur juga mengatakan bahwa dalam kegiatan KKN Khusus ini mahasiswa akan melakukan komunikasi langsung dengan masyarakat terkait dengan program PTSL karena mahasiswa telah diberikan data tanah awal oleh BKN. Mahasiswa nantinya akan membantu BPN untuk memberi formulir pada masyarakat untuk mengikuti program PTSL ini. Jika masyarakat bersedia mengikuti program ini, maka mahasiswa akan mengumpulkan berkas yang dibutuhkan, sedangkan jika tidak maka mereka harus mengisi formulir ketidaksediaan untuk mengikuti. Selain itu mahasiswa juga masih harus mengerjakan luaran KKN laporan per kelompok, artikel, serta video singkat yang akan dikumpulkan pada akhir program KKN Khusus ini.

Pada KKN Khusus periode 1 ini, Dr. Nur menjelaskan, sasarannya adalah masyarakat di dua Kecamatan di Kabupaten Gresik, yakni Kecamatan Dukun dan Kecamatan Sidayu, dengan total 47 desa dan terbagi dalam 5 tim yang telah disiapkan BKN. Nantinya, jika kegiatan KKN Khusus ini sukses dilakukan maka akan diadakan periode ke 2.

“Antusias teman-teman mahasiswa pada kegiatan KKN Khusus ini sangat tinggi, terbukti dari hari pertama pendaftaran sudah ada 603 mahasiswa yang mendaftar, sehingga harus kami seleksi lagi karena yang dibutuhkan hanya 300 an orang saja. Semoga periode 1 ini sukses sehingga nanti InsyaAllah akan periode ke 2, yang mana akan butuh sekitar 250 orang mahasiswa yang siap diterjunkan dan akan ditempatkan di Kecamatan Duduk Sampeyan. Mudah-mudahan jika ini berjalan dengan baik, akhir Juni akan kami buka lagi untuk pendaftaran,” jelasnya.

Dr. Nur mengharapkan dengan adanya KKN Khusus ini mahasiswa dapat mempunyai pengalaman langsung untuk terjun ke masyarakat dan membantu menyelesaikan permasalahan yang real terjadi di masyarakat. Untuk itu dirinya menyambut baik segala bentuk kerjasama yang bisa diarahkan untuk memfasilitasi kegiatan pengabdian mahasiswa kepada masyarakat.  

“Selain dengan BKN, saat ini juga kami masih bekerjasama dengan BKKBN untuk kegiatan KKN mahasiswa yang bertujuan untuk menerapkan program Kampung KB. Program seperti ini sangat membantu mahasiswa untuk mengenali dan membantu menangani masalah yang ada di masyarakat, meskipun mungkin tidak sesuai dengan bidang ilmu di bangku kuliah, namun tetap mahasiswa dapat bersinggungan langsung dan membantu menyelesaikan masalah di masyarakat, ini merupakan poin plus jika dibandingkan dengan KKN reguler yang mungkin program kerjanya terkadang kurang bisa bermanfaat di masyarakat,” ujarnya. (Humas UMG)