Ribuan Mahasiswa Gresik kembali Demo di DPRD Gresik, 3 Hal ini Tuntutannya

R_2.jpg (540 KB)

GRESIK - Ribuan mahasiswa Gresik kembali unjuk rasa ke gedung DPRD Gresik Jl Wachid Hasyim untuk menolak beberapa rancangan Undang-undang (RUU) yang akan disahkan DPR RI. Masa mahasiswa juga menuntut kasus kebakaran dan kekerasan terhadap mahasiswa oleh oknum aparat untuk diusut tuntas.

Ribuan massa mahasiswa berkumpul di lapangan Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG), Jl Sumatra Kecamatan Kebomas Gresik menuju gedung DPRD Kabupaten dengan mengendarai mobil dan motor. Selanjutnya, sampai di simpang empat Gedung Nasional Indonesia (GNI) Gresik dengan jalan kaki.

Dengan menggunakan mobil pick up mengangkut pengeras suara. Kemudian, koordinator aksi dan perwakilan ketua organisasi mahasiswa bergantian untuk berorasi menyampaikan aspirasinya.

Ada beberapa tuntutan yang disampaikan kepada jajaran DPRD Gresik, yaitu penolakan rancangan Undang-undang Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP), segera sahkan RUU PKS (Penghapusan Kekerasan Seksual) dan Pemerintah segera mencabut UU KPK.

Selain itu, aliansi mahasiswa UMG juga meminta pemerintah pusat untuk menuntaskan kebakaran hutan di Kalimantan dan Sumatra. Pemerintah juga diminta segera tuntaskan kasus kerusuhan di Papua dengan rasa kemanusiaan tanpa represif.

"Kita juga mengecam tindakan kekerasan oleh aparat terhadap teman -teman mahasiswa yang berunjuk rasa. Kita mahasiswa bukan musuh polisi," kata Khoirul Anwar, mahasiswa fakultas pertanian, sekaligus presiden BEM UMG, Kamis (26/9/2019).

Masa mahasiswa dari berbagai organisasi di UMG yaitu BEM, IMM (Iakatan Mahasiswa Muhammadiyah) DPM, HMI, PMII Matahari Terbit dan unit kegiatan mahasiswa, himpunan mahasiswa jurusan (HMJ) di UMG. "Massa dari UMG sekitar 800 orang, ditambah mahasiswa STAI Darutaqwa, sehingga total massa sekitar 1000 orang," katanya.

Dari unjuk rasa mahasiswa tersebut, Ketua DPRD Gresik Fandi Akhmad Yani mengatakan akan meneruskan tuntutan mahasiswa ke DPR RI dan ke DPRD Provinsi Jatim. "Ada enam tuntutan dari teman-teman mahasiswa. Dan sudah saya terima. Nanti segera kita kirim ke DRP pusat," kata Gus Yani sapaan akrabnya dengan didampingi Markasim anggota fraksi Gerindra dan Saikhu Busyiri dari Fraksi PKB.

Yani juga meminta kepada para mahasiswa untuk terus melaksanakan perjuangan dengan mengawal kebijaksanaan pemerintah. "Dan pergerakan hari ini harus terus berjalan. Kalian merupakan generasi penerus kedepan," katanya.

Setelah ditemui ketua DPRD Gresik bersama perwakilan anggota DPRD Gresik, massa mahasiswa membubarkan diri dengan pengamanan ketat dari Kepolisian, TNI dan Satpol PP Kabupaten Gresik.

Setelah itu, perwakilan mahasiswa juga membawa keresek besar untuk memungut sampah yang tercecer di sekitar alun-alun Gresik dan halaman gedung DPRD.

Polres Gresik untuk mengamankan jalannya unjuk rasa terpaksa memasang pagar kawat berduri di depan pintu gerbang DPRD Gresik.

Selain itu, juga mendatangkan mobil water Canon untuk siaga di depan gedung DPRD Gresik.