PRODI TEKPAL UMG TERLIBAT RANCANG BANGUN KAPAL MULITIFUNGSI (DERMAGA DAN KAPAL) DI KALIMAS SURABAYA

Gresik, Sangat membanggakan, Prodi Teknik Konstruksi Perkapalan UMG terlibat dalam rangcang bangun Kapal Multifungsi (Dermaga dan Kapal) di Kalimas Surabaya. Dermaga ini di bangun di PT. Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero) sebuah perusahaan BUMN yang telah berdiri sejak 1910, sebuah kegiatan bersama dalam penguatan sisi teknologi kapal non baja khususnya material FRP (fiberglass reinforced plastic) bagi PT. DPS (Persero) dan akademisi dari teknik kontruksi perkapalan UMG serta peningkatan pengalaman bagi mahasiswa.

Dalam giat ini ahirnya di lahirkan beberapa program kerja utk th 2023 terkait pengembangan kapal non baja untuk kepentingan masyarakat, diantaranya : kapal fresh water tanker, kapal fire fighter, kapal dredging, dan kapal pemungut sampah generasi III dimana kesemuanya ini merupakan hasil riset dari Living Lab. Maritime tekpal UMG.

kapal3.jpeg (276 KB)

Menurut Ali Yusa MT, Dosen Prodi teknik Konstruksi Perkapalan UMG, kapal ini mempunyai dua fungsi utama, yaitu,  1. Sebagai dermaga 2 sebagai boat-fungsi tambahannya ada 3 juga diantaranya adalah sebagai sarana angkut yang mampu mengangkut 25 ton barang, dapat di manfaatkan sebagai panggung terbuka di tengah sungai serta sebgai wahana floating market, 2. Dermaga ini juga punya keunggulan tidak dapat tenggelam karena memiliki konpartemen berjumlah 30 buah

“Proses pembuatan di awali dengan rancang desain, pembuatan cetakan dan pembangunan kapal, waktu yang di butuhkan juga sangat singkat hanya 3 minggu badan kapal berukuran 3x10 meter ini sudah selesai dan  pekerja yang terlibat hanya 3 orang dimana pembangunan kapal ini sangat efisien” tuturnya.

Banyak keunggulan dari kapal yang merupakan buah kerja dari mahasisiswa UMG tersebut, diantaranya dermaga ini merupakan Dermaga yang dibuat multifungsi. Tidak hanya untuk naik turunnya penumpang saja tapi juga bisa untuk tempat pertunjukan.

kapal4.jpeg (70 KB)

“Dermaga ini juga dibuat dengan bahan fiber sehingga di desain untuk tidak bisa tenggelam. Serta ukurannya yang ramping yakni 10 x 3 meter sehingga mudah untuk berpindah lokasi” ujarnya.

Harapan Yusa dengan adanya dermaga ini adalah menjadi bangkitan ekonomi, dimana dengan adanya dermaga maka konektifitas multi moda terjadi ada ruang ekonomi baru di setiap dermaga, dalam ranah sosial, maka diharapkan masyarakat akan memiliki ragam lebih dan alternatif angkutan dimana tentunya akan berdampak pada kualitas hidup yang lebih baik.

kapal2.jpeg (191 KB)

“Revitalisasi budaya maritim, dimana budaya maritim yang lama hilang, semoga akan muncul kembali di kalangan generasi milenial karena semakin dekat dan terlibat dengan potensi terbesar bangsa indonesia yaitu Air” harapnya (HUMAS UMG).

kapal5.jpeg (83 KB)