Mahasiswa FaKes UMG Terima Pendanaan Hibah PKM-K Tahun 2020

Gresik - Tim mahasiswa dari program studi D3 Farmasi Universitas Muhammadiyah Gresik berhasil lolos dan menerima pendanaan hibah Program Kreatifitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) tahun 2020 yang diadakan oleh Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dengan proposal yang berjudul “Herbal Custom Soap, Sabun Halal dan Alami dari Air Tajin Beras Putih (Oryza Sativa) sebagai Anti Aging”. Tim PKM-K yang terdiri atas Ifattur Rizqiyah, Okky Ardiansyah, Siska Anggreini, Rochimia Mustofa ini memanfaatkan air tajin (air bekas mencuci beras) untuk diolah menjadi sabun yang diklaim dapat mencegah penuaan dini di kota industri Gresik.

HerCus 2.jfif (84 KB)

Anindi Lupita Nasyanka, S.Farm., Apt., M.Farm., dosen pembimbing tim PKM-K D3 Farmasi ini mengatakan timnya berangkat dari fakta bahwa polusi udara di kota Gresik yang kian hari kian memburuk dapat menyebabkan penuaan dini, sehingga timnya berusaha menemukan anti aging yang dapat membantu mengurangi resiko penuaan dini bagi masyarakat sekitar Gresik. Lebih lanjut Anindi, begitu sapaan akrabnya, mengatakan bahwa mahasiswanya berusaha mencari bahan yang mudah dan murah namun memiliki kandungan yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk mencegah penuaan dini.

HerCus.jfif (79 KB)

“Kami memilih air tajin atau air bekas cuci beras, karena masyarakat pada umumnya langsung membuang air tajin ini tanpa tahu bahwa air tajin sebenarnya memiliki cukup banyak manfaat, salah satunya adalah untuk mencegah penuaan dini,” terang Ifattur, ketua tim PKM-K.

Ifattur mengatakan bahwa air tajin memiliki kandungan flavonoid yang dapat mencegah penuaan dini. Flavonoid pada air tajin memiliki dua mekanisme dalam menghambat penuaan dini, yakni sebagai antioksidan yang menghambat radikal bebas penyebab kerusakan sel dan sebagai bahan untuk menghidrasi kulit sehingga dapat meningkatkan kelembaban serta memberikan rasa nyaman di kulit.

“Kami menggunakan air tajin ini sebagai bahan dasar untuk membuat sabun padat yang digunakan untuk mencegah penuaan dini,” jelasnya.

Menurut Ifattur, PKM tahun 2020 ini terbilang cukup berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan seluruh kegiatan pematangan produk dilakukan dengan metode daring dengan menggunakan WhatsApp, Zoom dan aplikasi daring lainnya, serta hanya dilakukan dalam waktu 2 bulan saja.

“Mulai mengerjakan pada tanggal 10 Agustus sampai 30 September 2020. Saat ini kami sedang mempersiapkan untuk PKP2 (Monev) nanti tanggal 2 Oktober 2020,” katanya.

Produk luaran PKM-K D3 Farmasi ini berupa sabun padat yang diberi label HerCus, yang merupakan kependekan dari Herbal Custom Soap. Produk sabun ini unggul secara ekonomis dan dapat dibentuk sesuai dengan permintaan masyarakat. Lebih lanjut Ifattur mengungkapkan bahwa walaupun waktu sangat singkat, timnya tetap berusaha mempersiapkan pemasaran produk sabun HerCus ini, salah satunya adalah dengan menggandeng e-commerce.

HerCus 3.jfif (75 KB)

“Kami sudah mempersiapkan platform pemasaran produk ini melalui Tokopedia, Shopee serta akun IG kami @lapakmahasiswa_farmasi. Kami melakukan soft launching, quiz, give away, live IG, hingga menambahkan feed produk kami. InsyaAllah kami juga sudah berencana untuk mengajukan HerCus ke LPPOMUI dan BPOM sehingga nantinya kualitas produk serta kehalalannya akan tetap aman dan terjamin,” terangnya.

Anindi berharap bahwa kedepannya, akan lebih banyak mahasiswa D3 Farmasi yang muncul jiwa wirausahanya sehingga nantinya akan lebih banyak produk-produk herbal bermanfaat yang bisa dihasilkan. Akun Instagram pun nantinya akan dapat digunakan oleh mahasiswa serta mitra lain sebagai fasilitas promosi usaha dengan produk herbal. (Humas UMG)