Meriahnya Perhelatan Milad Muhammadiyah 107 Tahun di UMG

GRESIK  Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) menggelar acara perayaan Milad 107 Muhammdiyah secara meriah. Puncak acara dihelat pada Selasa (03/12/2019), di hall Sang Pencerah Kampus 1 UMG.

Tepat tanggal 18 November 2019, satu diantara organisasi Islam terbesar di Indonesia, Muhammadiyah berulang tahun. Pada 2019 ini, Muhammadiyah merayakan ulang tahun atau Milad ke-107. Tiap perwakilan daerah Muhammadiyah di Indonesia tentunya ikut merayakan acara ini. Tak terkecuali civitas akademika UMG.

Acara yang dihadiri Dr Sudarnoto Abdul Hakim MA dari PP Muhammamdiyah, Ir Tamhid Mashudi dari PWM Jawa Timur, PDM Gresik, PDA Gresik, PDPM Gresik, PDNA Gresik serta Pimpinan Amal Usaha Muhamadiyah yang berada di Gresik ditambah civitas akademika UMG menjadikan acara Milad 107 Muhammadiyah di UMG semakin meriah.

Mengawali acara pagelaran seni beladiri Tapak Suci Putra Muhammdiyah dari mahasiswa UMG tampil menghibur audiens yang telah memadati Hall Sang Pencerah.

Rektor UMG Prof Dr Setyo Budi MS menyampaikan, Milad Muhammadiyah ke-107 ini sangat penting bagi pimpinan dan warga Muhammadiyah untuk melihat kembali perjalanan se-abad Muhammadiyah.

"Milad ini sebagai proyeksi gerakan Muhammadiyah pada abad ke-dua, mulai dari faham keagamaan dan dakwah Muhammadiyah sampai dengan masalah yang berkaitan dengan pendidikan, kesehatan, sosial ekonomi, politik, dan masalah membangun peradaban dunia. Maka tema milad tahun ini adalah Dari Muhammadiyah untuk Bangsa," tuturnya.

Menurutnya, UMG menjadi salah satu Amal Usaha Muhammadiyah maka sudah menjadi kewajiban dalam upaya mencerdaskan dan mencerahkan Bangsa, UMG tidak hanya sebagai sarana pendidikan tapi juga sebagai sarana mengabdi para kader Muhammadiyah.

Milad.jpg (559 KB)

Sementara itu, Sudarnoto Abdul Hakim yang didapuk sebagai Pembicara Utama di Milad 107 Muhammadiyah di UMG menyampaikan peran Muhammadiyah untuk Indonesia dan dunia Internasioanal.

“Tokoh Muhammadiyah sangat berperan dalam majunya bangsa ini, Presiden Pertama kita Sukarno, Jenderal Soedirman, Ki Bagus Hadi Kusumo merupakan tokoh sentral dalam Kemerdekaan Republik ini, maka jika ada yang bilang Muhammadiyah tidak turut serta menjaga NKRI itu salah besar!," ujar Dosen UIN Syarif Hidayatuallah ini.

Ia menegaskan, upaya transformasi yang terus menerus dilakukan Muhammadiyah menjadi kunci menjaga eksistensi persyarikatan dan ini menjadi pembuktian Muhammadiyah untuk semua umat serta upaya menyeimbangkan dengan perubahan zaman.

Maka selalu digaungkan oleh Ketua PP Muhammadiyah Prof Dr Haedar Nasir M.Si bahwa ada cita-cita besar Muhammadiyah yang inigin membuktikan bahwa Islam adalah rahmatan lil alamindan, ajaran yang berfikir tentang peradaban.