GELAR PENGAJIAN RAMADAN 1445 H, HAEDAR NASHIR : MUHAMMADIYAH GERAKAN KEAGAMAAN BERSIFAT KULTURAL

Gresik, Dalam rangka merumuskan strategi yang relevan cakupan dakwah Muhammadiyah, Pimpinan Pusat Muhammadiyah bersama Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani Pimpinan Pusat Muhammadiyah selenggarakan Pengajian Ramadan 1445 H yang diselenggarakan pada Kamis—Sabtu, (14—16/03/2024) di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. 

 pengajianPP2.jpeg (222 KB)

Pengajian Ramadan 1445 H yang mengusung tema “Dakwah Kultural: Perluasan Basis Komunitas dan Akar Rumput Muhammadiyah” ini dihadiri sejumlah 300-an peserta yang berasal dari anggota PP Muhammadiyah, PP ‘Aisyiyah, perwakilan Majelis/Lembaga/Biro PP Muhammadiyah di Yogyakarta KSB (Ketua, Sekretaris, dan Bendahara) organisasi ortonom tingkat pusat, Ketua PWM dan Ketua Bidang Kader se-Indonesia, Ketua PWA se-Indonesia, Rektor Universitas Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah se-Indonesia, MPKSDI PPM, Ketua dan Sekretaris MPKSDI PWM se-Indonesia.

pengajianPP1.jpeg (131 KB) 

Rektor Universitas Muhammadiyah Gresik, Nadhirotul Laily, S.Psi., M.Psi., Ph.D., Psikolog juga turut hadir sebagai salah satu undangan pagelaran Pengajian Ramadan PP Muhammadiyah. Pembukaan Pengajian Ramadan 1445 H yang dilaksankan pada Kamis, (14/03/2024) menghadirkan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir, Ketua MPKSDI PP Muhammadiyah, dan Rektor UMY Gunawan Budiyanto sebagai tuan rumah penyelenggara. Rektor UMY Gunawan Budiyanto dalam sambutannya menyampaikan bahwa tema yang diangkat pada Pengajian Ramadan 1445 H merupakan tema yang menarik. 

“Tema ini sudah sering disampaikan pada pengajian Muhammadiyah, tetapi perlu menjadi refleksi bersama dan mungkin memang masih belum ditemukan titik ujungnya. Mudah-mudahan adanya pengajian ini menjadi salah satu silaturahmi yang saling mengeratkan kembali satu sama lain,” kata Gunawan. Lebih lanjut, Bachtiar menjelaskan bahwa Muhammadiyah harus memiliki etos untuk memperkuat akar rumput sehingga pada Pengajian Ramadan ke 1445 H ini akan membahas mengenai dakwah kultural yang tak akan puas dengan pembahasannya.“Perlu ada rencana pembahasan mengenai dakwah kultural dan langkah strategis apa yang perlu dilakukan persyarikatan dan AUM dan meningkatkan taraf hidup akar rumput,” kata Bachtiar.

 pengajianPP4.jpeg (79 KB)

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir dalam sambutan iftitahnya menyebutkan bahwa gerak Muhammadiyah secara umum bersifat sentral. 

“Tidak ada organisasi Islam lain yang memiliki konsentrasi seperti Muhammadiyah. Kita juga melihat perkembangan aspek pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Perkembangan amal usaha juga sudah sampai mancanegara seperti Malaysia, Australia, dan negara-negara yang lainnya,” kata Haedar.

pengajianPP3.jpeg (210 KB) 

Haedar merasa kalau ke depannya, Muhammadiyah perlu lebih memberi perhatian lebih kepada masyarakat setelah reformasi. Muhammadiyah ini gerakan keagamaan bersifat kultural, muhammadiyah itu puritan, luwes, dan kelihatan ada sinkretistik. “Dalam fase tertentu Muhammadiyah mengambil jarak atau konfrontasi terhadap realitas kebudayaan masyarakat.,” pungkas Haedar. (HUMAS UMG;SuaraMuhammadiyah)