Gresik – Prodi Akuakultur, Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Gresik, berperan aktif dalam upaya mendukung kelestarian ekosistem mangrove dan pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan mangrove. Salah satu kegiatan yang melibatkan UMG secara penuh adalah Kegiatan Saber Saber (Sapu Bersih Sampah Berserakan) di KEE Ujung Pangkah, Menanam Mangrove bersama Gubernur Jawa Timur (28/10) dengan tema kegiatan “Nandur Mangrove Untuk Ekosistem yang Lebih baik”. Kegiatan tersebut di hadiri secara langsung oleh Gubernur Jawa Timur Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si, serta Wakil Bupati Gresik, Dra. Hj. Aminatun Habibah, M.Pd, Perwakilan Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta, Perusahaan Swasta maupun Nasional, LSM Permerhati Lingkungan Nasional maupun Internasional salah satunya British Prosperity Honorary Consul For Surabaya and East Java.
KEE Ujung Pangkah merupakan muara Sungai Bengawan Solo, sehingga tempat ini kaya dengan sumber daya alam yang penting untuk sejumlah jenis burung air ataupun biota laut. Atas dasar ini, Direktorat Bina Pengelolaan Ekosistem Esensial (BPEE), Direktorat Jenderal Konservasi Sumberdaya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), bersama dengan Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gresik, dan juga berbagai pihak menyelenggarakan Hari Lahan Basah (WWD) tahun 2021 di KEE Ujung Pangkah.
Tujuan dari kegiatan Saber Saber (Sapu Bersih Sampah Berserakan) adalah untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan bebas sampah di sekitar sungai Bengawan Solo. Banyaknya timbunan sampah yang ada dibantaran Sungai Bengawan Solo juga menjadi ancaman nyata bagi kelangsungan hidup keanekaragaman hayati yang ada di KEE Ujung Pangkah, baik itu biota penetap maupun burung migran.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Surat Keputusan Gubernur No: 188/233/KPTS/013/2020 kawasan mangrove Ujungpangkah dan perairan disekitarnya ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Esensial (KEE), yaitu kawasan yang bernilai ekosistem penting yang berada di luar Kawasan Suaka Alam (KSA), Kawasan Pelestarian Alam (KPA), dan Taman Buru (TB) yang secara ekologis menunjang kelangsungan kehidupan melalui upaya konservasi keanekaragaman hayati untuk kesejahteraan masyarakat dan mutu kehidupan manusia yang ditetapkan sebagai kawasan yang dilindungi.
Dr. Farikhah, S.Pi, M.Si, Kaprodi Akuakultur menyampaikan bahwa Peran UMG dalam kegiatan kelestarian ekosistem mangrove dan pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan mangrove sangat besar. Prodi Akuakultur mengerahkan semua civitas yang ada di Prodi untuk melakukan kegiatan Tridharma disana. Baik Dosen dan Mahasiswa telah banyak melakukan kegiatan mulai pengajaran (praktikum), penelitian dan pengabdian masyarakat di Kawasan Ekosistem Esensial (KEE) Ujung Pangkah.
“Saya sangat berharap semua fakultas dan prodi yang ada di UMG bisa bersinergi bersama untuk mengembangkan potensi KEE ini dari banyak sektor. Bukan hanya konservasi dan kelestarian lingkungan saja, kedepannya mungkin bisa menyasar bidang yang lain dan bersifat universal” tutur Dr. Faricha.
Selain itu Sumber Daya Alam hayati seperti Ikan, kepiting dan beberapa jenis kerang juga banyak terdapat di Kawasan ini. Konsep ekowisata juga ditampilkan sebagai daya tarik bagi wisatawan domestik maupun asing, perlindungan keanekaragaman hayati sebagai pendongkrak ekonomi bagi masyarakat sekitar.
UMG telah bersurat kepada Geneva Switzerland untuk mendapatkan status konservasi mangrove internasional. Dengan adanya perhatian dari Internasional KEE Ujung Pangkah berharap semakin banyak potensi daerah yang akan menjadi concern international (HUMAS UMG).