GO INTERNASIONAL, UMG DAN UNISZA MALAYSIA KERJASAMA SEMINAR ANTAR BANGSA

Gresik, Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) semakin mendunia. Nampaknya statement tersebut sesuai dengan kegiatan kegiatan yang dilakukan oleh UMG akhir akhir ini, dimana Fakultas dan Prodi berlomba lomba untuk melakukan kegiatan yang berskala internasional. Tak hanya itu, prestasi yang didapatkan serta kerjasama antar bangsa juga gencar dilakukan oleh Biro Kemitraan UMG. Bersama dengan Rektor Universitas Muhammadiyah Gresik, Nadhirotul Laily, S. Psi, M. Psi, Psikolog, Wakil Rektor III Suwarno SE, M. Si, Dekan Fakultas Agama Islam, Mohammad Ahyan Yusuf Sya’bani, S.Pd. I, M.Pd. I, beserta para Kaprodi menggelar seminar antar bangsa yang bertajuk Seminar antar Bangsa Kelestarian Pendidikan dan Peradaban Islam di Universiti Sultan Zainal Abidin Malaysia. Kaprodi dari PIAUD dan PAI juga mengikuti seminar tersebut sebagai pembicara seminar antar bangsa.

minar.jpeg (97 KB)

Seminar tersebut menggandeng Kaprodi PIAUD, Fitri Ayu Fatmawati, S. Pd, M. Pd, sebagai pembicara utama. Bertempat di Dewan auditorium Perpustakaan UnisZA, Fitri menyampaikan materi tentang pendidikan anak usia dini berkarakter islami di depan seluruh tamu undangan baik dari UMG maupun UnisZA. Berbekal dari ilmu di dunia pendidikan anak usia dini, Asesor BAN PAUD PNF Pusat Provinsi Jawa Timur ini menuturkan bahwa Pendidikan karakter adalah bagian utama dari tujuan pendidikan itu sendiri, yakni bagaimana membentuk karakter anak yang positif atau budi pekerti yang baik.

minar2.jpeg (58 KB)

“Dalam perspektif Islam pendidikan anak usia dini, mencakup prinsip mendahulukan penanaman aqidah, menuntun dan menuntut aktualisasi ibadah, pembinaan akhlak mulia dan melatih kemandirian, prinsip keseimbangan antara dunia dan akhirat serta prinsip keseimbangan antara ilmu dan amal” tuturnya

Sementara Dekan Fakultas Agama Islam menyampaikan tentang media sosial dan implikasinya pada pendidikan tinggi di Indonesia. Ahyan menganalisis bagaimana penggunaan media sosial dan pengaruhnya pada pendidikan tinggi di Indonesia.

”Pendidikan tinggi merupakan subjek utama dalam pengembangan ilmu. Oleh karena itu harus mampu menjadi pilar utama untuk mengembangkan pendidikan yang lebih baik. Media sosial berperan untuk memperkuat kemajuan pendidikan tersebut” tutur dosen Pendidikan Agama Islam tersebut

minar7.jpeg (62 KB)

Berbeda materi dari apa yang disampaikan oleh Dekan FAI, dalam seminar Kepala Lab FAI Muyasaroh, S.Pd. I, M. Pd. I mengangkat tema tentang Pendidikan Anak Dalam Prespektif Qs. Luqman (Pendidikan Tauhid Pada Anak).

“Cara Pembelajaran TAUHID pada anak diawali dengan Mengenalkan nama dan sifat-sifat Allah pada anak, menjelaskan semua dunia dan isinya adalah Ciptaan Allah Suhanahu Wata’ala, serta menyembah/ beribadah hanya kepada Allah Subhanahu Wataalah (Mempelajari Gerakan sholat dan bacaan sholat dengan benar)” jelasnya

Sebelum menutup paparannya Muyasaroh menyimpulkan bahwa pendidikan pertama yang harus ditanamkan kepada anak adalah ketauhidan, agar anak terhindar dari syirik.

Selain dosen diatas, Ode M Arfa Ladamay juga menyampaikan sekelumit wawasan tentang Pendidikan Karakter Dalam Perspektif Pancasila, dan yang menarik adalah tajuk yang disampaikan oleh Kaprodi Agama Islam Noor Amirudin S.Pd.I, M.Pd.I tentang peran islamic worldview dalam pencegahan paham Radikalisme di Kalangan Generasi Milenial.

minar6.jpeg (61 KB)

Lawatan ke Malaysia ini bukan kali pertama bagi UMG, namun dengan terselenggaranya kerjasama seminar antar bangsa antara Universitas Muhammadiyah Gresik dan Universiti Sultan Zainal Abidin Malaysia di awal tahun ini menjadi penanda baik akan terlaksananya kerjasama kegiatan kegiatan bersama lainnya. Rektor UMG berharap dengan adanya seminar antar bangsa ini semakin mengukuhkan UMG sebagai Perguruan Tinggi yang mampu terus menjalin sinergitas yang positif baik di kancah Nasional maupun Internasional (HUMAS UMG)