Gresik, Sebagai bagian dari komitmen menuju pengelolaan sampah yang lebih efektif dan berkelanjutan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Gresik menerima kunjungan dari Program Studi Sistem Informasi dan Teknik Kimia Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) (10/10/24). Kunjungan ini bertujuan untuk memperkenalkan aplikasi Neraca Sampah, sebuah inovasi digital yang dirancang untuk mengatasi tantangan pengelolaan sampah di era modern.
Kunjungan tersebut berlangsung di ruang rapat Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Gresik, dihadiri oleh Kepala DLH, Sri Subaidah, S.T., M.T., beserta jajarannya. Dalam sambutannya, Sri Subaidah menyampaikan apresiasinya atas inisiatif yang diusung oleh UMG. “Aplikasi ini adalah salah satu wujud nyata dari kolaborasi pentaheliks yang kami dorong selama ini. Data yang terintegrasi akan membantu kami dalam menciptakan kebijakan pengelolaan sampah yang lebih tepat sasaran dan berbasis bukti,” ujarnya.
Aplikasi Neraca Sampah dirancang untuk mendata jenis dan jumlah sampah di Kabupaten Gresik, baik organik maupun anorganik. Sistem ini juga mampu memisahkan sampah yang dapat dikelola, seperti diolah menjadi kompos atau didaur ulang, dari sampah yang tidak dapat dikelola. Selain itu, aplikasi ini memberikan laporan berbasis data yang akan digunakan sebagai dasar dalam merancang kebijakan lingkungan strategis. Proyek pengembangan aplikasi ini merupakan bagian dari program hibah DRTPM (Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat) yang didukung oleh Universitas Muhammadiyah Gresik. Aplikasi ini diharapkan mampu menjadi alat transformasi digital yang membawa perubahan signifikan dalam pengelolaan sampah.
“Melalui aplikasi ini, kami berusaha mendorong pendekatan berbasis data dalam pengelolaan sampah. Hal ini sangat relevan dengan program unggulan kami, Gresik Kawasan Merdeka Sampah (GKMS), yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih, sehat, dan berkelanjutan,” tambah Sri Subaidah. Kerja sama antara Dinas Lingkungan Hidup dan Universitas Muhammadiyah Gresik ini mencerminkan konsep kolaborasi pentaheliks, yang melibatkan lima unsur utama: pemerintah, akademisi, masyarakat, sektor swasta, dan media. Kolaborasi ini bertujuan untuk mendorong pengelolaan sampah berbasis ekonomi sirkular, di mana sampah tidak lagi dianggap sebagai limbah, melainkan sumber daya yang dapat dimanfaatkan kembali.
Indra Gita Anugrah, S.Kom., M.Kom.., salah satu perwakilan dari tim Pengabdian, menjelaskan pentingnya aplikasi ini dalam mendorong keterlibatan masyarakat. “Dengan Neraca Sampah, tidak hanya pemerintah yang diuntungkan. Masyarakat juga dapat lebih terlibat melalui pemilahan sampah yang lebih baik. Kami juga berharap aplikasi ini dapat mendorong inovasi-inovasi baru di sektor pengelolaan lingkungan,” katanya. Selain itu, tim pengabdian juga menyoroti aspek keberlanjutan. “Pengolahan sampah harus sejalan dengan konsep ekonomi sirkular, di mana limbah diolah untuk menciptakan nilai baru. Kami percaya aplikasi ini menjadi salah satu langkah konkret ke arah tersebut,” tambahnya.
Dalam pertemuan ini, kedua belah pihak juga membahas langkah-langkah implementasi aplikasi Neraca Sampah di lapangan. DLH Kabupaten Gresik berencana untuk melakukan pelatihan kepada pengelola tempat pengolahan sampah (TPS) dan masyarakat setempat agar aplikasi ini dapat digunakan secara optimal. Program ini menjadi bagian dari upaya besar DLH Kabupaten Gresik dalam mendukung visi Gresik Lestari, Menanam Sampai Mati. Dengan integrasi teknologi dalam pengelolaan sampah, diharapkan Kabupaten Gresik dapat menjadi percontohan nasional dalam hal pengelolaan lingkungan yang inovatif dan berkelanjutan.
“Kerja sama ini adalah awal dari langkah besar. Kami optimis bahwa dengan digitalisasi dan keterlibatan semua pihak, visi Gresik Kawasan Merdeka Sampah dapat terwujud,” tutup Sri Subaidah. Kolaborasi ini tidak hanya menunjukkan pentingnya sinergi antara pemerintah dan perguruan tinggi, tetapi juga menjadi bukti bahwa transformasi digital dapat memainkan peran penting dalam menciptakan solusi untuk masalah lingkungan. Dengan langkah-langkah yang telah diambil, Kabupaten Gresik semakin dekat dengan masa depan yang lebih hijau dan lestari. (Humas-UMG).