Gresik, Gelaran Musyawarah Wilayah XII Nasyiatul ‘Aisyiyah Jawa Timur di UMG meninggalkan banyak kenangan dan pengalaman berkesan, bukan hanya untuk penggembira namun juga para pengisi acara, salah satunya adalah mahasiswa mahasiswi dari prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) UMG. Bagaimana tidak, 9 mahasiswa tersebut mendapat kesempatan menghibur hampir 10 ribu penggembira yang datang silih berganti meramaikan bazar Musyawarah Wilayah XII Nasyiatul Aisyiyah Jawa Timur.
Menurut Anisa, koordinator gamelan prodi PGSD menuturkan mereka harus latihan 2 hari untuk bisa menampilkan 3 lagu yang dibawakan, diantaranya adalah jaranan, gambang suling, serta runtah. 3 lagu tersebut di aransemen dengan menggunakan gamelan lengkap berikut dengan sindennya.
“Kami latihan selama 2 hari saja, Alhamdulillah bisa menampilkan lagu dengan baik. Awalnya grogi karena di lihat ratusan orang seperti konser” guraunya. Anisa mengaku sudah sering membawakan lagu lau tersebut untuk pagelaran PGSD.
“Karena kami di Prodi PGSD UMG juga diwajibkan untuk mengadakan pagelaran dan pertunjukan seni budaya di pusat pusat perbelanjaan saat praktik ujian tengah semester atau saat akhir semester, jadi insyaAllah sudah biasa” tuturnya. Untuk pelatih lagu runtah kebetulan di latih oleh dosen seni yaitu Pak sulung, beliau adalah salah satu dosen Senior PGSD dan penampilan selain itu biasanya di saat waktu senggang perkuliahan mahasiswa berlatih sendiri.
Ditanya tentang bagaimana perasaanya Anisa mengaku bangga bisa terlibat dalam kegiatan yang luar biasa. “Alhamdulillah saya sangat senang dan ikut bangga bisa berpatisipasi dalam perhelatan besar Musyawarah Wilayah Nasyiatul Aisyiyah” jelas mahasiswa semester 4 prodi Pendidikan Guru Sekolah dasar ini.
Anisa dan anggota tim karawitan PGSD UMG berharap, dengan melihat penampilan gending gamelan bisa mengenalkan budaya Indonesia pada remaja dan anak anak yang hadir berkumpul sebagai penggembira pada hari kedua gelaran Musywil XII Nasyiatul Aisyiyah pada siang itu (6/05).
“Melestarikan budaya, itu adalah salah satu misi kami agar anak anak semakin kenal budaya Indonesia sehingga menjadi generasi penerus yang bangga dengan alat alat tradisional” (HUMAS UMG)