PESAN PROF HAEDAR TENTANG ETOS KERJA, PADA PEMBINAAN KEMUHAMMADIYAHAN CIVITAS UMG

Gresik, Universitas Muhammadiyah Gresik menggelar pembinaan kemuhammadiyahan bagi seluruh Sivitas Akademika UMG (11/07). Bertempat di Hall Sang Pencerah kurang lebih 500 tamu undangan yang terdiri dari Dosen, Tenaga Kependididkan, perwakilan Organisasi Mahasiswa, hingga Ortom hadir memenuhi ruangan dengan tujuan yang sama yakni mendengarkan pengajian umum dari Prof Dr. H Haedar Natsir M.Si Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Dalam kesempatan tersebut, selain Prof Haedar, Rektor Universitas Muhammadiyah Gresik juga memberikan motivasi dan pembinaan kepada seluruh civitas.

Dr Eko menyampaikan bahwa UMG merupakan kampus perjuangan, dimana untuk mencetak generasi Ulul Albab dan Kharirul Ummah ada beberapa upaya yang dilakukan yakni peningkatan Al Islam dan Kemuhammadiyahan sebagai pondasi di setiap aktifitas kita. Salah satunya adanya Biro Dakwah dan Pengembangan AIK, kantor Layanan Lazismu UMG, serta Pusat Halalan Thoyiban.

IMG_1198-min.JPG (662 KB)

“Penting dalam pengembangan kampus ini adalah melakukan revitalisasi aset. Salah satunya adalah tanah di daerah Tebaloan yang insyaAllah akan di bangun Kampus UMG. Kolaborasi dan Kompetisi juga terus dilakukan oleh UMG dengan Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang lain, dalam rangka Fastabiqul Khoirot. Ranah Kolaborasi juga kami lakukan bersama BUMN yang ada di Indonesia dalam rangka Merdeka Belajar Kampus Merdeka” tutur beliau.

Dalam akhir sambutannya Dr Eko juga meminta doa restu dan dukungan kepada Universitas Muhammadiyah Gresik untuk dapat berkibar dan terus mengukir prestasi, bukan hanya di Gresik saja namun juga di seluruh wilayah Indondesia.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Dr. Saad Ibrahim, M.A Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur menuturkan ada 171 Perguruan Tinggi di Indonesia, di Jawa Timur ada 8 PTM, 17 Sekolah Tinggi dan beberapa institut.

“PTM yang telah tersebar di Seluruh Indonesia, salah satunya adalah UMG semoga bisa menjadi pena pena yang dibuat oleh Muahmamdiyah dalam konteks membangun peradaban ummat, peradaban bangsa, dan peadaban kemanuasiaan secara universal. Kami berharap kita semua diberikan pencerahan yang mendorong kita untuk tetap bergerak” ujar beliau.

IMG_1221-min.JPG (807 KB)

Prof Haedar dalam pengajian umum dihadapan seluruh civitas UMG dan tamu undangan menjelaskan bahwa sesuatu yang berharga dalam diri kita sebagai pribadi anggota Muhammadiyah maupun secara kolektif yang orang menyebut sebagai etos.

“Etos adalah pandangan hidup yang bersifat khas, yang dimiliki oleh sebuah bangsa, masyarakat, kelompok dan individu yang membedakan satu dengan yang lainnya dan berada diatas rata rata. Ada sebuah basic value yang kuat. Salah satunya yang harus dihidupkan dalam lingkungan kerja kita adalah Etos Islam Berkemajuan’ jelas pria kelahiran tahun 1958 ini.

Pertama, Islam berkemajuan menurut beliau mempunyai tradisi atau kebiasaan dalam melahirkan ilmu ilmu produktif, ilmu ilmu pengabdian yang melahirkan sebuah epistemiologi dan bersumber dari nilai nilai ilahi. Prof Haedar juga mengutip Surat Al Alaq sebagai sumber dari nilai nilai ilahi untuk menjadikan kita Muhammadiyah sebagai gerakan islam yang modern, tajdid dan reformis sebagaimana julukan masyarakat kepada kita yakni Gerakan Pembaharuan.

“Ada sesuatu yang paling fundamental dan menjadi ruh ilmu bagi seluruh civitas akademik UMG yakni menjadikan ilmu tidak hanya mencerahkan dirinya tapi juga mencerahkan keluarga, masyarakat serta mahasiswanya karena ada dorongan dari implementasi surat Al Alaq” imbuh beliau.

PROF.JPG (2.65 MB)

Yang kedua menurut Prof Haedar Islam yang berkemajuan dalam perspektif muhammadiyah selalu melahirkan etos atau orientasi untuk mengubah keadaan menjadi lebih baik. Beliau berpesan “Kampus ini tidak akan mejadi maju jika orang orang yanga ada di dalamnya tidak ada keinginan untuk mengubah dirinya sendiri menjadi sesuatu yang lebih baik” tuturnya.

Dalam penjelasannya Prof Haedar menjelaskan poin ketiga adalah Etos kerja yang berorientasi ke masa depan. Yakni tentang kesadaran baik masa depan di dunia dan akhirat. Beliau kembali mengutip ayat Al Quran surah al Hasyr ayat 18 yang berarti “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertakwalah kepada Allah. Ayat ini menyadarkan kita tentang keseimbangan dunia dan akhirat. Sehingga kita menjadi kholifah kholifah yang terbaik di dunia dan akhirat” pesan beliau.

IMG_1192-min.JPG (450 KB)

Muhammadiyah punya tradisi besar dengan siapapun, baik dengan pemerintah, organisasi lain tetap menjaga marwah dan sejalan dengan prinsip kemuhammadiyahan yang solid bersama sama memajukan ummat, memajukan bangsa, memajukan kehidupan kemanusiaan yang Rahmatan lil Alamin (HUMAS UMG).