PROF. NAZARUDDIN BIMBING PIMPINAN UMG DALAM KONSOLIDASI MANAJEMEN PT

Gresik, Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) mengadakan kegiatan Pembinaan Pejabat Struktural dalam rangka meningkatkan sinergi antar pimpinan unit, Kamis (16/11). Mengundang Prof. Dr. Nazaruddin Malik, M. Si., yang merupakan Wakil Rektor II Universitas Muhammadiyah Malang dan Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, kegiatan ini dilaksanakan di Hall Sang Pencerah UMG. Kegiatan ini dihadiri oleh pimpinan di UMG mulai dari tingkat Rektorat, Direktur Direktorat, Kepala Biro, Dekan, Kaprodi, Kabag hingga Kaur. Selain itu, kegiatan ini juga dihadiri Ketua Badan Pembina Harian UMG, Prof. Dr. Biyanto, M.Ag., yang pada kegiatan ini juga mengambil peran sebagai moderator, dan juga beberapa anggota BPH UMG yang lain.

nz1.jpeg (379 KB)

Dalam kegiatan pembinaan ini, Prof. Nazaruddin memberikan penguatan pada para pimpinan UMG terkait bagaimana untuk mengembangkan manajemen Perguruan Tinggi Muhammadiyah. Menurutnya semua Amal Usaha Muhammadiyah, utamanya yang bergerak di bidang pendidikan seperti PTMA, harus terus berupaya untuk mengembangkan manajemennya melalui best practice yang bisa jadi berbeda di tiap AUMnya. Prof. Nazaruddin menyebutkan bahwa untuk mengembangkan manajemen ini harus dilakukan proses konsolidasi. “Para pimpinan, baik pimpinan tertinggi sampai tingkat yang paling rendah, harus memberikan menu dan mencari cara yang cocok untuk melakukan konsolidasi manajemen,” tuturnya.

nz3.jpeg (199 KB)

Ada dua konsolidasi yang penting untuk dilakukan menurut Prof. Nazaruddin yakni konsolidasi akademik dan konsolidasi fisik. Guru besar yang sudah 2 periode menjabat sebagai WR II UMM ini mengatakan bahwa dengan gabungan dua konsolidasi inilah yang akan membangung ‘citra’ atau ‘image’ perguruan tinggi di mata para stakeholder. Prof. Nazaruddin memberi analogi seperti orang yang memasak, perlu dipikirkan, dipertimbangkan dengan baik dan dikombinasikan dengan kemampuan untuk dapat meracik resep makanan yang pas. Demikian juga dalam meracik resep manajemen yang manjur di UMG, perlu terus dicari bersama, diantaranya perlu dibangun dialog dan komunikasi yang cermat.

nz2.jpeg (291 KB)

Lebih lanjut, Prof. Nazaruddin menambahkan ada dua cara menerapkan manajemen, yakni melalui pembiasaan dan pembudayaan. Diakuinya pengelolaan PTMA tidak seperti institusi lainnya, dimana dalam pengelolaannya PTMA tidak memiliki SOP yang standar melainkan terbentuk dari pembiasaan melalui konsolidasi yang disebutkan sebelumnya. Dengan adanya konsolidasi berarti terus menerus merevisi dan memperkuat niat dalam mencapai cita-cita untuk menciptakan manusia yang unggul, berkarakter kuat, manusia yang ulul albab dan menjadi pioneer dalam kehidupan masyarakat. “Maka, konsolidasi ini  ini tidak dilakukan hanya jika muncul masalah, namun dilakukan secara periodic agar kita dapat terus ingat pada tujuan kita, membangun komitmen bersama pada institusi kita,” pungkasnya. (Humas UMG)