Gresik, Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) kembali mengadakan kegiatan seminar internasional, Selasa (13/12). Kegiatan seminar internasional yang mengambil tema “International Seminar on Sustainability of Agricultural Food Resilience” ini menghadirkan tiga pembicara yang merupakan ahli di bidang agrikultur, salah satunya adalah Dr. Shazma Anwar dari The University of Agriculture Peshawar, Pakistan. Selain Dr. Shazma, Ir. Endah Sri Redjeki, M.P., M.Phil., dan Dr. Andi Rahmad Rahim, S.Pi., M.Si., turut menjadi pembicara pada seminar yang diadakan bertempat di Hall Sang Pencerah UMG ini. Dekan Fakultas Pertanian, Ir. Rahmad Jumadi, M.Kes., turut hadir untuk memberikan sambutan dalam seminar internasional yang dihadiri oleh dosen dan puluhan mahasiswa dari Fakultas Pertanian UMG ini.
Rahmad, Dekan Fakultas Pertanian, menyampaikan dirinya senang dapat melakukan kolaborasi dengan University of Agriculture Peshawar. Menurutnya ini adalah kesempatan baik yang harus terus dipupuk sehingga kedepannya dapat kembali melakukan kolaborasi lebih lanjut. Dirinya yakin, dengan adanya kolaborasi ini nantinya akan dapat mengembangkan potensi Fakultas Pertanian UMG. Dirinya mengakui bahwa Fakultas Pertanian terus berusaha melakukan kolaborasi dosen dan mahasiswa, baik dengan Universitas di dalam maupun di luar negeri.
Dalam seminar ini, Dr. Shazma, dosen dan peneliti dari University of Agriculture Peshawar, membahas tentang bagaimana polusi mikroplastik menjadi ancaman bagi kehidupan perairan. Dr. Shazma mengatakan bahwa di tahun 2009, sebuah video dokumenter menunjukkan limbah di laut dan bangkai seekor burung albatross yang penuh dengan sampah plastik seperti tutup botol dan tangkai sikat gigi di dalam perutnya. Menurutnya, limbah plastik di laut yang kebanyakan berasal dari darat ini setiap tahunnya semakin meningkat jumlahnya. Hal ini dikarenakan limbah plastik tidak bisa terurai secara sempurna dan akan menghasilkan yang disebut sebagi mikroplastik.
Dr. Shazma juga membahas tentang limbah plastik yang ada di perairan Indonesia. Dr. Shazma mengatakan bahwa limbah plastik di Indonesia merupakan salah satu yang paling banyak, dan yang terbesar jumlahnya ada di Jawa Timur. Sebanyak 1/4 dari jumlah ikan di laut Indonesia terkontaminasi limbah plastik. Lebih lanjut Dr. Shazma menambahkan limbah plastik ini sangat berbahaya bagi manusia jika ikan yang terkontaminasi plastik ini dikonsumsi oleh manusia.
Menurut penelitian yang dilakukannya, Dr. Shazma menemukan bahwa limbah mikroplastik di Jawa Timur ini berasal juga dari pembakaran sampah plastik yang sangat umum dilakukan di Jawa Timur. Meskipun sudah banyak penelitian dilakukan terkait dengan sampah mikroplastik ini, namun limbah mikroplastik ini belum juga teratasi. Dr. Shazma melakukan penelitian pada tahun 2023 ini terkait dengan penggunaan vermicomposting untuk mengurangi limbah mikroplastik di Indonesia. Dirinya yakin dengan vermicomposting ini dapat membantu menurunkan jumlah kontaminasi limbah mikroplastik. (Humas UMG)