FOOD AND SUISTANABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGS)

Ditulis oleh:

Domas Galih Patria, S.TP., M.T.P., M.Sc

Dosen Teknologi Pangan Universitas Muhammadiyah Gresik

 

Agenda 2030 untuk pembangunan berkelanjutan, yang bertujuan untuk mengakhiri kemiskinan dan mencapai keberlanjutan, diadopsi pada tahun 2015 oleh PBB. Untuk mencapai tujuan tersebut selama target 15 tahun, PBB merancang 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau biasa dikenal dengan istilah Suistanable Development Goals (SDGs) yang terdiri dari 169 target yang harus dipantau secara terus menerus menggunakan indikator untuk memastikan tercapainya. SDG berkisar dari penghapusan kemiskinan (SDG 1) hingga kerja sama global (SDG 17), dan mencakup banyak aspek mulai dari pendidikan hingga industri. Bahkan jika seseorang hanya membaca sepintas dari 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, makanan tampaknya penting bagi banyak di antaranya termasuk: Zero Hunger (SDG 2); Good Health and Wellbeing (SDG 3); Responsible Consumption and Production (SDG 12); Life Below the Water (SDG 14); Life on Land (SDG 15).

Sekitar 700 juta orang menderita kerawanan pangan, dan pilihan makanan yang buruk adalah salah satu penyebab utama penyakit kronis dan kematian dini. Sejumlah laporan besar lainnya terus menunjukkan bahwa produksi pangan adalah penggunaan sumber daya tanah dan air terbesar di dunia, selain menjadi penyebab utama hilangnya habitat dan keanekaragaman hayati. Produksi makanan adalah salah satu kontributor terbesar terhadap perubahan iklim – atau mungkin yang terbesar. Kontribusi industri makanan terhadap SDGs telah menjadi perhatian khusus sejak awal target karena produksi pangan terkait erat dengan banyak SDGs.

Kebijakan yang berkaitan dengan industri makanan telah dikembangkan untuk mencapai efektivitas maksimum, yang berarti bahwa kebijakan tersebut bertujuan untuk berkontribusi terhadap SDG sebanyak mungkin dengan strategi menyeluruh untuk produksi pangan. Misalnya, penggunaan ekonomi sirkular dalam sistem produksi pangan dapat menguntungkan sejumlah besar target SDG. Oleh karena itu, industri makanan mewakili area yang dipersiapkan untuk kolaborasi yang lebih baik, untuk merancang tujuan yang menangani beberapa SDG secara bersamaan, dan mencapai kemajuan yang lebih baik menuju dan berpotensi melampaui target SDG.

Kita mendengar berita utama baru-baru ini tentang krisis iklim global, cuaca buruk, dan hilangnya keanekaragaman hayati membuatnya sedikit kurang pasti daripada yang kita inginkan. Untungnya, ada beberapa hal sederhana dan mudah yang dapat kita lakukan untuk membantu memperbaiki situasi apakah kita makan sendiri, memasak untuk keluarga, atau menyajikan menu yang memberi makan jutaan orang setiap hari. Hal sederhana tersrbut adalah sedikit mengurangi konsumsi daging-dagingan, berhati-hatilah tentang dari mana makanan tersebut berasal, dan lebih banyak mengkonsumsi bahan pangan yang berasal dari laut.