JADIKAN KESEHATAN MENTAL UNTUK SEMUA SEBAGAI PRIORITAS GLOBAL

Oleh :

Dr. Wiwik Widiyawati, S.Kep., Ns, MM, M.Kes

Kaprodi Ilmu Keperawatan dan Profesi UMG

Hari Kesehatan Mental Sedunia atau World Mental Health Day diperingati oleh masyarakat global pada tanggal 10 Oktober. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), peringatan Hari Kesehatan Jiwa ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kesehatan mental di seluruh dunia dan sebagai hari untuk memobilisasi dukungan bagi mereka yang mengalami masalah kesehatan mental.

Kesehatan Jiwa adalah suatu kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik, intelektual dan emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu berjalan selaras dengan keadaan orang lain.

Beberapa jenis gangguan mental yang umum ditemukan, antara lain depresi, gangguan bipolar, kecemasan, gangguan stres pasca trauma (PTSD), gangguan obsesif kompulsif (OCD), dan psikosis.

Peringatan Hari Kesehatan Mental Sedunia setiap tanggal 10 Oktober di cetuskan oleh Federasi Kesehatan Mental Dunia (WFMH) di tahun 1992. WFMH saat itu dipimpin oleh Wakil Sekretaris Jenderal Richard Hunter, menciptakan Hari Kesehatan Mental Sedunia. Yang fokus bertujuan mengedukasi masyarakat soal kesehatan mental secara menyeluruh. Peringatan ini juga menjadi salah satu upaya untuk mengubah beberapa penanganan buruk bagi orang dengan masalah kesehatan mental. Ketidaktahuan atau kekeliruan tentang kesehatan mental menjadi salah satu penyebab adanya penanganan dan pengobatan yang tidak sesuai bagi pasien.

Peringatan Hari Kesehatan Mental Sedunia tahun 2022 ini merupakan peringatan yang ke-28 mengusung tema ”Make Mental Health and Well Being for all a Global Priority‘ atau ”Jadikan kesehatan mental untuk semua sebagai prioritas global”.

Peringatan Hari Kesehatan Mental Sedunia merupakan salah satu momentum untuk mengkampanyekan bahwa semua orang berhak mendapatkan layanan kesehatan jiwa yang berkualitas dan perlunya upaya bersama berbagai pihak untuk mencegah dan mengendalikan masalah kesehatan jiwa.

Peringatan Hari Kesehatan Mental Sedunia merupakan momentum sebagai pengingat atas pentingnya penghormatan kepada hak-hak orang dengan gangguan kesehatan jiwa (ODGJ) dan memperluas jangkauan dan akses pelayanan kesehatan jiwa.

Memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia dia anggap penting dilakukan setiap tahunnya, sebab pada kenyataannya di masyarakat bahwa kesehatan mental cenderung tidak di utamakan daripada masalah isu kesehatan fisik, padahal keduanya memiliki kedudukan yang sama penting bagi kesejahteraan hidup manusia.

Masalah kesehatan jiwa telah menjadi masalah kesehatan yang belum terselesaikan di tengah-tengah masyarakat, baik di tingkat global maupun nasional. Di Indonesia masih harus banyak di kampanyekan karena masih banyak terkendala dengan stigma dan diskriminasi terhadap orang dengan gangguan jiwa

Dampak dari kondisi endemi COVID-19 tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik saja tapi juga berdampak terhadap kesehatan jiwa, baik yang terpapar secara langsung oleh virus bagi orang yang tidak terpapar. Hal ini dapat menimbulkan perasaan kecemasan, ketakutan, tekanan mental akibat dari isolasi, pembatasan jarak fisik dan hubungan sosial, serta ketidak pastian.

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami gangguan mental emosional, dan lebih dari 12 juta penduduk berusia lebih dari 15 tahun mengalami depresi.

Masalah kesehatan jiwa sudah banyak di alami oleh remaja, sehingga kita perlu memerhatikan kesehatan jiwa mereka sebagai dasar menjadi generasi yang tangguh dan berkualitas untuk masa depan.

Remaja merupakan masa dimana peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa, yang telah meliputi semua perkembangan yang dialami sebagai persiapan memasuki masa dewasa. Perubahan perkembangan tersebut meliputi aspek fisik, psikis dan psikososial. Masa remaja adalah masa yang paling rawan terhadap pergaulan bebas, karena dia belum menemukan jari dirinya yang sebenarnya dan masa remaja adalah masa dimana masik sangat gampang terpengaruh oleh orang lain.

 

Tips Menjaga Kesehatan Mental untuk Remaja selama Endemi adalah

1. Cemas adalah hal yang wajar. Sadari bahwa rasa cemas yang kamu alami bukan hanya terjadi padadirimu sendiri tapi hampir seluruh remaja di dunia

2. Cari pengalihan yang positif

3. Temukan carabaru untuk berkomunikasi secara efektif

4. Fokus padadiri sendiri

5. Rasakan perasaanmu

6. Berbuat baik