Tutup Munas Tarjih Muhammadiyah, Ketua PP Muhammadiyah Ingatkan Ini

Gresik - Pada closing ceremony Musyawarah Nasional Tarjih Muhammadiyah ke-31, Ketua PP Muhammadiyah Prof. H. Syafiq A. Mughni, M.A., Ph.D., mengingatkan peran penting Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah. Menurut Prof. Syafiq, Majelis Tarjih dan Tajdid sesungguhnya perlu menjadi kawah candradimuka untuk mengembangkan tradisi keulamaan, tradisi didalam mengembangkan ataupun memperdalam ilmu pengetahuan agama.

Ketua_PP.jpeg (152 KB) 

“Penilaian bahwa Muhammadiyah kekurangan ulama sesungguhnya bukan merupakan sebuah judgment yang beralasan. Kita masih banyak memiliki stok ilmuwan agama, para cendekiawan, para pemikir yang sangat menguasai ilmu agama. Hanya saja mungkin tradisi kita untuk menyebut ulama tidak terlalu berkembang di Muhammadiyah,” jelasnya.

 

Prof. Syafiq menambahkan bahwa dalam Muhammadiyah tradisi keulamaan akan terus berkembang dan harus dikembangkan sehingga menjadi ruh yag lebih konkrit bagi pergerakan persyarikatan Muhammadiyah. Menurutnya masih sangat dirasakan pentingnya adanya ilmuwan agama, ulama dan ustadz terutama di daerah terpencil dan terluar ataupun terpinggir yang sangat membutuhkan bimbingan terutama terkait masalah keagamaan. Karena itu maka yang dipikirkan bukan hanya soal kuantitas, bahwa harus semakin banyak ulama yng dimiliki, diproduksi oleh Muhammadiyah, namun juga bagaimana meningkatkan kualitas ulama dan ustadz tersebut.

 

“Ada keinginan kita bagaimana supaya Perguruan Tinggi Muhammad atau Aisyiyah semakin serius dalam mengembangkan studi Islam, sehingga mampu melahirkan ilmuwan yg cukup mumpuni. Bagaimana kita memberdayakan alumni dalam negeri dari berbagai Perguruan Tinggi juga alumni-alumni dari Timur Tengah, dari Barat dan dari negara lain yang memiliki kemampuan yang cukup komprehensif jika kita mampu mensinergikan semua disiplin ilmu yang dikembangkan di tempat masing-masing,” ujarnya.

 

Kegiatan seperti pengkajian hasil Tarjih dan fatwa-fatwa yang sudah diproduksi oleh Majelis Tarjih dan Tajdid juga merupakan kajian yang sangat menarik. Oleh karenanya, Prof. Syafiq menegaskan bahwa tanggung jawab Majelis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah sangat vital dan tidak bisa diabaikan serta harus jadi pondasi spiritual dan ideologi bagi pergerakan serta persyarikatan Muhammadiyah secara luas

 

Pada kegiatan closing ceremony Munas Tarjih Muhammadiyah ke-31 ini, Prof. Syafiq diberi amanah untuk menutup kegiatan yang telah dilakukan selama satu bulan pada hari Sabtu-Ahad.

 

“Dengan ijin Ketua Umum PP Muhammadiyah dan Aisyiyah, maka saya akan menutup Munas ke-31 Majelis Tarjih ini dengan bersama-sama membaca bacaan Hamdalah, semoga hasil kegiatan kita ini dapat menjadi manfaat dan dapat diimplementasikan dengan baik,” ujarnya mengakhiri.

 

Dengan ini, rangkaian kegiatan Munas Tarjih Muhammadiyah ke-31 dengan tiga titik penyelenggaraan Universitas Muhammadiyah Gresik, Pusat Syiar Dakwah Muhammadiyah

dan Pusat Tarjih Muhammadiyah telah berakhir. Untuk melihat hasil Musyawarah secara lengkap dapat melalui link dibawah ini:

https://www.youtube.com/watch?v=M7SOjaQKTKY

 

(Humas UMG)