Tolak COVID-19 dengan Jamu dan Hand Gel buatan Mahasiswi D3 Farmasi UMG

Gresik - Mahasiswi D3 Farmasi Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) ciptakan jamu tolak COVID-19 sebagai upaya untuk menjaga kesehatan diri sehingga tidak mudah terinfeksi virus baru asal negeri China ini yang sampai saat ini belum ditemukan vaksinnya.

Berawal dari keresahan seorang mahasiswi yang melihat kondisi kesehatan masyarakat indonesia saat ini, adanya kasus COVID-19 di Indonesia membuat sistem imun dari masyarakat Indonesia diuji, maka dari itu mahasiswi ini berinisiatif untuk membuat jamu dari rempah rempah yang sangat mudah dijumpai dipasar-pasar tradisional dengan harapan dapat membantu meningkatkan sistem imun masyarakat luas.

Dibantu oleh dosen dari D3 Farmasi, mahasiswi bernama Dita Dwi Indah ini membuat jamu yang diklaim dapat membantu untuk memperkuat daya imunitas tubuh.

Jamu_1.jpeg (92 KB)

Jamu yang diharapkan dapat diproduksi massal nantinya ini dibuat dari bahan bahan dan rempah rempah asli Indonesia.

Dengan bahan-bahan yakni jahe, kapulaga, pala, serai, kayu manis, cengkeh, kayu secang ditambah gula stevia dan air, Dita mengaku bisa membuat 10 botol yang masing-masing berisi 350 ml jamu ini.

Jamu_3.jpeg (114 KB)

Minuman jamu yang diberi nama “MIJON” ini mengandung bahan yang telah diteliti bisa meningkatkan sistem imun tubuh dan memberikan sensasi relaksasi bagi yang mengkonsumsi.  Walaupun rasanya manis, namun rasa manis yang dihasilkan rendah kalori karena berasal dari tambahan gula stevia dan bukan hanya dari gula pasir biasa.

Jamu_2.jpeg (96 KB)

Dita menjelaskan langkah – langkah pembuatan jamu ini sebagai berikut: pertama cuci bersih semua bahan di bawah air yang mengalir. Setelahnya, rebus air di dalam gerabah/panic selama 10 menit. Ketika air sudah mendidih, masukkan serai dan kayu manis yang telah di geprek sebelumnya, lalu masukkan biji pala yang telah dikupas dan ditumbuk kasar, setelah itu tunggu 5 menit. Jika air sudah mendidih, masukkan kayu secang dan cengkeh, bersamaan dengan sedikit gula, setelah itu tunggu lagi sampai mendidih kurang lebih sekitar 5 menit. Terakhir, masukkan gula stevia untuk mempermanis jamu dan tunggu kembali hingga mendidih.

Selain jamu yang dibuat oleh Dita, himpunan mahasiswa farmasi (Himafar) UMG juga membuat hand sanitizer gel yang dapat digunakan sebagai alternative untuk membersihkan tangan jika tidak bisa mencuci tangan. Hand sanitizer gel ini dibuat dengan menggunakan 5 bahan, serta tidak menggunakan alkohol.

Foto_3.jpg (148 KB)

Ade salah satu mahasiswa yang tergabung dalam tim pembuat hand sanitizer gel ini mengatakan bahwa alkohol seringkali membuat tangan terasa kering dan panas, maka sebagai pengganti alkohol yang berfungsi sebagai antiseptic dalam handsanitizer ini digunakan perasan air jeruk nipis.

“Air jeruk nipis sangat bermanfaat sebagai antiseptic dan juga untuk melembutkan tangan, sehingga walaupun dipakai berkali-kali tidak akan terasa kering,” jelasnya.

Hand sanitizer gel ini terbuat dari air jeruk nipis yang dicampur dengan gliserin, TE.A, Karbomer dan Aquades dengan takaran yang sesuai.

Foto_2.jpg (164 KB) 

Anindi Lupita Nasyanka, S.Farm., M.Farm., sebagai Dosen Pendamping pembuatan jamu dan hand gel ini berharap dengan adanya penemuan-penemuan seperti ini, mahasiswinya bisa menjadi seorang Pharmapreneur yang tetap memegang teguh nilai-nilai keislaman.

“Kami memberikan fokus kepada mahasiswa dan mahasiswi kami untuk menjadi Pharmacy Entrepreneur (Pharmapreneur) yang Islami, jadi saya harap teman teman bisa menjadi pengusaha yang tetap menerapkan nilai-nilai islam sebagai pedomannya dengan contohnya menjual produk herbal yang bermanfaat bagi kesehatan dan sesuai dengan keunikan prodi kami ini,” pungkas Nindi.

(HUMAS UMG)