INOVASI MAHASISWA UMG : OLAH JAMUR TIRAM MENJADI NUGGET BERNILAI EKONOMI

Gresik, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) mengadakan pelatihan inovasi pengolahan jamur menjadi nugget, yaitu sebuah produk makanan modern bernilai jual tinggi, berlangsung di Desa Karangkiring, Kabupaten Gresik

Kegiatan ini merupakan upaya meningkatkan nilai ekonomi jamur serta menyediakan alternatif makanan sehat yang dapat diterima oleh masyarakat luas. Jamur merupakan salah satu komoditas pertanian yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan serta mudah dibudidayakan. Namun, di Desa Karangkiring, pemanfaatannya masih terbatas pada konsumsi segar tanpa banyak inovasi dalam pengolahannya.

Melihat peluang tersebut, mahasiswa KKN kelompok 44 berinisiatif mengolah jamur menjadi nugget, sebuah produk inovatif yang lebih modern dan berpotensi menarik minat pasar yang lebih luas. Mahasiswa ini mengembangkan nugget jamur berbahan dasar jamur tiram yang diolah dengan teknik khusus untuk menghasilkan tekstur yang lezat dan cita rasa yang gurih.

Proses pembuatannya mencakup pencampuran jamur tiram dengan tepung, bumbu, dan rempah-rempah, lalu dibentuk, dikukus, dilapisi tepung roti, dan digoreng hingga berwarna keemasan. “Nugget jamur ini tidak hanya lezat, tetapi juga lebih sehat dibandingkan nugget berbahan dasar daging, karena rendah lemak dan kaya serat,” ujar Vito, salah satu mahasiswa KKN.

olahanjamur.jpg (132 KB)

Selain memperkenalkan produk ini kepada masyarakat Desa Karangkiring, mahasiswa UMG juga memberikan pelatihan kepada ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) mengenai cara pembuatan nugget jamur serta strategi pemasarannya melalui platform digital. Diharapkan, produk ini dapat menjadi peluang usaha baru bagi masyarakat, khususnya bagi mereka yang ingin memulai bisnis makanan berbahan dasar alami, sehingga dapat menjangkau  pasar yang lebih luas, mulai dari lingkungan sekitar hingga berbagai daerah melalui media sosial dan marketplace

Inovasi nugget jamur ini mendapat respons positif dari masyarakat Desa Karangkiring, terutama dari ibu-ibu PKK yang antusias untuk mencoba membuat dan menjual produk ini. Beberapa peserta pelatihan menilai bahwa nugget jamur memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai usaha rumahan.

Dengan adanya inovasi ini, mahasiswa KKN UMG berharap masyarakat Desa Karangkiring semakin kreatif dalam memanfaatkan hasil pertanian lokal menjadi produk bernilai tambah. Selain itu, dengan dukungan pemasaran digital, produk olahan seperti nugget jamur dapat berkembang lebih luas dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat desa, dan terus dikembangkan oleh masyarakat, sehingga tidak hanya meningkatkan konsumsi jamur, tetapi juga membuka peluang usaha baru yang berkelanjutan. (Humas – UMG).