Gresik - Mahasiswa program studi S1 Gizi Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) berhasil lolos dan menerima pendanaan hibah Program Kreativitas Mahasiswa Result atau penelitian (PKM-RE) tahun 2021 yang diadakan oleh Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Tim PKM-RE yang terdiri atas nama Diana Oktavia Ningrum, Hisanatul Hafidhoh, Nur Habibatus Sholihah, Rosydah Nur Aini, Ristiawati ini mengajukan proposal yang berjudul “Modifikasi Kudapan Berbasis Pangan Lokal (Channa micropeltes dan Cosmos caudatus) Sebagai Pengontrol Glukosa Darah dan Stress Oksidatif Untuk Diabetes”. Mereka memanfaatkan ikan gabus dan daun kenikir untuk diolah menjadi Chanmos Chips yang diklaim dapat membantu mengontrol glukosa darah dan stress oksidatif untuk penderita diabetes di Jawa Timur.
Amalia Rahma, S. Gz., M. Si., dosen pembimbing tim PKM-RE S1 Gizi ini mengatakan timnya berangkat dari fakta bahwa sebagian besar memiliki permasalahan terkait solusi alternatif untuk mencegah komplikasi diabetes melitus sehingga timnya berusaha menemukan snack berbahan dasar daun kenikir dan ikan gabus yang dapat membantu mengontrol kadar glukosa darah. Lebih lanjut Bu Amalia mengatakan bahwa mahasiswanya berusaha mencari bahan yang terjngkau namun memiliki kandungan yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan untuk membantu mengontrol kadar glukosa darah dan stress oksidatif.
“Kami memilih daun kenikir dan ikan gabus, karena pada umumnya daun kenikir memiliki kandungan flavonoid yang yang tinggi seperti kuersetin yang dapat mengontrol kadar gula darah melalui pencegahan enzim -glukosidase di usus sedangkan ikan gabus mengandung tinggi protein dan albumin, Albumin pada ikan gabus berperan menurunkan kadar glukosa dalam darah melalui penghambatan aktivitas enzim a-glukosidase serta berperan sebagai antioksidan untuk menetralkan produksi ROS yang berlebihan. Banyak terdapat daun kenikir disekitar gresik selatan tapi Masyarakat belum mengetahui manfaat daun kenikir untuk mengontrol glukosa darah sehingga tanaman tersebut kurang dimanfaatkan, warga hanya mengolah daun kenikir sebagai lalapan. Padahal daun kenikir tersebut bisa diolah menjadi produk cemilan” tutur Diana, ketua tim PKM-RE.
Diana juga menambahkan bahwa timnya telah melakukan uji indeks glikemik dari produk chips ini dengan nilai 33,2, sehingga snack chips ini bisa dikategorikan snack yang memiliki indeks glikemik rendah. Lebih lanjut Diana mengatakan bahwa dengan mengkonsumsi makanan dengan indeks glikemik yang rendah memiliki manfaat yang besar untuk penyandang diabetes melitus.
“Makanan ber indeks glikemik yang rendah dapat mencegah timbulnya komplikasi. Lebih lanjut analisis zat gizi terhadap produk juga sudah dilakukan. Produk kami menyumbang 18,56 kalori dalam sekali makan, sehingga masuk sebagai snack berkalori rendah,” jelasnya. (Humas UMG)