Rektor UMG: Anak Adalah Estafet Peradaban, Didik dengan Ilmu, Sayangi dengan Hati

GRESIK — Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN) 2025, Rektor Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) Prof. Dr. Khoirul Anwar, S.Pd., M.Pd menyampaikan pernyataan tegas tentang pentingnya perlindungan dan pengembangan anak sebagai fondasi utama peradaban bangsa. Melalui refleksi mendalam, UMG menegaskan peran strategis perguruan tinggi dalam membentuk ekosistem pendidikan yang ramah dan berpihak pada hak-hak anak.

IMG_5397_11zon.jpg (156 KB)

Pendidikan Bukan Sekadar Transfer Ilmu, Tapi Jembatan Masa Depan Anak

Menurut Rektor UMG, Hari Anak Nasional bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan momen afirmasi komitmen bersama terhadap masa depan anak Indonesia. Dalam konteks pendidikan, anak-anak adalah subjek pembelajaran sekaligus agen perubahan sosial. Mengacu pada teori Ecological Systems, anak-anak tumbuh dalam sistem yang saling terhubung: mulai dari keluarga, sekolah, hingga komunitas. Di sinilah kampus seperti UMG hadir sebagai bagian dari sistem pendukung yang mendidik, melindungi, dan menumbuhkan potensi anak.

Komitmen Nyata: Parenting, Kesehatan, dan Kerja Sama Lintas Lembaga

UMG secara aktif melaksanakan berbagai inisiatif untuk mendukung tumbuh kembang anak:

  • Pelatihan parenting berbasis riset ilmiah bagi guru dan orang tua.
  • Pengabdian masyarakat yang menyasar wilayah pesisir dan terpencil, terutama dalam aspek kesehatan anak.
  • Kerja sama lintas sektor dengan KPAI, Dinas Perlindungan Anak, dan institusi pendidikan anak usia dini.

Ini bukan hanya bagian dari pengabdian, melainkan bentuk nyata dakwah kemanusiaan Muhammadiyah yang menyentuh kehidupan anak-anak Indonesia.

Cetak Generasi Unggul dan Berakhlak Mulia

Di UMG, anak-anak bukan hanya dijaga dan dilindungi, tetapi dipersiapkan menjadi generasi unggul. Melalui kurikulum berbasis nilai Islam, mahasiswa dibekali akhlak mulia, literasi digital, dan jiwa kewirausahaan. Mahasiswa juga diterjunkan ke masyarakat melalui program KKN tematik yang fokus pada isu-isu anak dan remaja.

Penelitian dosen UMG bahkan menunjukkan bahwa mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan sosial cenderung memiliki empati dan kesadaran tinggi terhadap permasalahan anak di masyarakat.

Kampus Ramah Anak: Gerakan Nyata dari Hati

UMG tidak berhenti pada wacana. Gerakan "Kampus Ramah Anak" terus digaungkan:

  • Mahasiswa difasilitasi menyuarakan isu anak melalui forum publik, lomba, dan literasi media.
  • Sivitas akademika dilibatkan dalam kampanye anti-kekerasan dan anti-diskriminasi terhadap anak.
  • Materi hak anak disisipkan dalam berbagai kuliah umum dan kegiatan IMM.

Pesan Rektor untuk Anak-anak Indonesia

Mengakhiri pernyataannya, Rektor UMG menyampaikan pesan haru dan penuh makna:

“Untuk seluruh anak Indonesia: tumbuhlah dalam kasih sayang, belajarlah dengan semangat, dan percayalah bahwa kalian memiliki potensi luar biasa. UMG ada untuk mendukung masa depan kalian. Seperti sabda Nabi Muhammad SAW, ‘Barang siapa tidak menyayangi, ia tidak akan disayangi.’ Maka, mari kita bangun Indonesia dengan menyayangi dan mendidik anak-anak kita dengan hati dan ilmu.”

Hari Anak Nasional di UMG bukan sekadar momen selebrasi, tapi langkah konsisten dalam membangun generasi peradaban yang berkemajuan, berkarakter, dan berdaya saing global.

📌 Informasi lebih lanjut:
🌐 Website: www.umg.ac.id
📱 Instagram: @um_gresik
📺 YouTube: Unmuhgresikofficial