SIMPOSIUM 2025, REKTOR UMG : PERAN BESAR PERGURUAN TINGGI DALAM PEMBANGUNAN DAERAH

Gresik, Pemerintah Kabupaten Lamongan bekerja sama dengan Forum Nasional Mahasiswa Lamongan (Fornasmala) untuk mempercepat pembangunan desa dan memberdayakan potensi lokal, mengelar Simposium Pengabdian Untuk Lamongan Sebagai Arahan tatanan Indonesia Baru : Membangun Daerah Dari Desa (22/01/25). Acara ini bertepatan di Pendopo Lokatantra Lamongan, dihadiri Bupati Lamongan Yuhronur Efendi (Pak Yes), beberapa tokoh besar diantaranya Nadhirotul Laily, S.Psi., M.Psi, Ph.D., Psikolog Rektor Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG).

Menurut Pak Yes dalam sambutanya, desa merupakan lokomotif yang sangat berperan dalam kemajuan suatu daerah dan bangsa. Sehingga perlunya berbagai program pembangunan yang melibatkan semua elemen masyarakat, untuk membangun keberhasilan desa. Oleh karena itu diperlukan kontribusi nyata dalam pembangunan nasional, melibatkan stakeholder termasuk mahasiswa asal Lamongan yang tergabung dalam Fornasmala. Acara ini bertujuan untuk mengajak mahasiswa dan alumni dari Universitas dimanapun yang merupakan putra daerah dari Lamongan untuk kembali dan mengabdi di Lamongan (Kembali di Desanya masing - masing). Mahasiswa dan alumni diharapkan dapat melakukan pengabdian kepada desanya, untuk mengimplementasikan ilmu yang sudah didapatkan di bangku perkulihan untuk membangun desanya agar bermanfaat, maju dan berkembang, serta mendorong perkembangan ekonomi sosial di desa tersebut.

simposium3.jpg (158 KB)

Nadhirotul Laily, S.Psi., M.Psi, Ph.D., Psikolog Rektor UMG, yang hadir memberikan materi pada hari ini menyampaikan Sebuah inisiatif yang sangat relevan dengan semangat dan arah pembangunan bangsa Indonesia yang berlandaskan pada prinsip pemerataan dan kemandirian di tingkat daerah, khususnya desa. Laily sapaan Rektor UMG ini mengatakan, desa bukan hanya sekadar unit administratif, tetapi juga sumber daya utama dalam mewujudkan kemandirian ekonomi, sosial, dan budaya. Membangun desa adalah langkah awal yang fundamental untuk memastikan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. Oleh karena itu, kita berharap dapat menggali berbagai ide, inovasi, dan strategi yang dapat diterapkan untuk memperkuat potensi desa dan mempercepat kemajuan daerah, khususnya di Lamongan.

Seiring dengan perubahan zaman dan tantangan yang dihadapi oleh masyarakat, kita semakin menyadari bahwa perempuan memiliki potensi besar yang harus diberdayakan untuk mendukung pembangunan, khususnya di tingkat desa. Namun, seringkali potensi ini belum sepenuhnya dimanfaatkan dengan optimal, karena salah satu faktor yang mempengaruhi adalah keterbatasan akses perempuan terhadap pendidikan, pelatihan, dan kesempatan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang penting.

simposium5.jpg (147 KB)

Perguruan tinggi memiliki peran yang sangat strategis dalam mengatasi tantangan ini. Sebagai lembaga pendidikan dan riset, kami tidak hanya bertanggung jawab untuk menghasilkan ilmu pengetahuan, tetapi juga untuk mengimplementasikan pengetahuan tersebut dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat. Perguruan tinggi memiliki kapasitas untuk memberikan dukungan yang signifikan kepada perempuan di desa melalui pendidikan, pelatihan keterampilan, dan pemberdayaan ekonomi.

Melalui program-program pengabdian masyarakat yang berbasis pada riset dan inovasi, perguruan tinggi dapat memberikan dampak langsung kepada perempuan di desa. Mengubah paradigma yang ada, bahwa perempuan memiliki potensi yang setara dalam memberikan kontribusi besar bagi kemajuan desa dan bangsa, serta melahirkan ide-ide kreatif dan solusi konkret yang akan mempercepat terwujudnya pemerataan pembangunan yang melibatkan seluruh lapisan masyarakat, tanpa terkecuali perempuan. “harapanya. (Humas-UMG).

simposium1.jpg (163 KB)