UMG Gelar Pemilihan Calon Rektor 2021-2025

Gresik - Universitas Muhammadiyah Gresik menggelar acara Pemilihan Calon Rektor Universitas Muhammadiyah Gresik Masa Jabatan 2021-2025 pada Rabu (10/02). Acara yang digelar setiap empat tahun untuk memilih pimpinan baru Universitas ini dilaksanakan secara luring di Hall Sang Pencerah Universitas Muhammadiyah Gresik dan secara daring menggunakan aplikasi Zoom Meeting. Acara luring dihadiri oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kab. Gresik, Pimpinan Daerah Kab. Gresik, Badan Pembina Harian Universitas Muhammadiyah Gresik, jajaran Senat serta Rektorat Universitas Muhammadiyah Gresik. Sedangkan pada daring diikuti oleh seluruh Dosen dan Tenaga Kependidikan serta beberapa mahasiswa di lingkungan Universitas Muhammadiyah Gresik. Acara yang digelar merupakan pemaparan Visi Misi Calon Rektor Universitas Muhammadiyah Gresik masa jabatan 2021-2025 serta Rapat Senat pemilihan Calon Rektor Universitas Muhammadiyah Gresik.

pilrek (3).jpeg (161 KB)

Nadhirotul Laily, M.Psi., Psikolog, selaku Ketua Panitia Pemilihan Calon Rektor Universitas Muhammadiyah Gresik Masa Jabatan 2021-2025 mengatakan bahwa rapat senat pembentukan panitia hingga pemilihan calon rektor dilaksanakan dengan sangat cepat. Eli, demikian sapaan akrabnya, mengatakan bahwa pada tanggal 25 Januari 2021 diadakan rapat senat dan diputuskan bahwa ada 6 kandidat eligible (memenuhi syarat) yang diminta untuk untuk menjadi bakal calon rektor serta dibentuk panitia. Pada tanggal 26 Januari 2021, panitia menyiapkan semua dokumen yang kemudian diserahkan pada bakal calon. 

“Pada tanggal 28 Januari 2021, 2 kandidat menyatakan tidak bersedia, sehingga total kami mengirim 4 nama dan berkas lengkap ke PWM Jatim. Pada 1 Februari 2021 pukul 16.00 kami mengirim dokumen ke PWM dan keesokan harinya pukul 14.45 PWM sudah mengeluarkan rekomendasi kandidat Calon Rektor UMG,” ujarnya. 

Ketua PWM Jawa Timur, Dr. M. Saad Ibrahim, M.A., dalam sambutannya berpesan bahwa yang diperlukan dalam setiap pergantian kepemimpinan adalah keberlanjutan kewibawaan. Beliau mencontohkan beberapa Universitas Muhammadiyah di Jawa Timur yang berhasil berkembang menjadi lebih besar tiap tahunnya adalah hasil dari keberlanjutan kewibawaan rektor sebelumnya dan rektor terpilih selanjutnya. Dr. Saad mengingatkan bahwa dalam pemilihan pemimpin seperti pemilihan rektor misalnya, sudah pasti ada kubu-kubu dari masing-masing kandidat, itulah yang disebut dengan dinamika. Namun, beliau mengingatkan bahwa Universitas Muhammadiyah adalah merupakan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) yang mana otoritas tertinggi adalah tetap milik Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Sehingga ketika PP sudah menentukan, maka kubu-kubu ini nantinya harus bersatu dalam usaha bersama memajukan dan mengembangkan Universitas Muhammadiyah Gresik menjadi lebih besar dan lebih baik.

pilrek (2).jpeg (153 KB)

“Muhammadiyah memiliki struktur. Setiap Universitas Muhammadiyah merupakan AUM, yang sepenuhnya milik PP Muhammadiyah dibawah Majelis Litbang, sehingga dalam pemilihan seperti ini tidak perlu ada usrek-usrek. Hal ini berarti otoritas terbagi, tidak sepenuhnya milik Universitas, untuk menghindari terjadi konflik-konflik. Karena jika masing-masing individu merasa memiliki posisi yang sama, merasa memiliki otoritas untuk mengatur, maka yang terjadi adalah konflik yang tidak berujung,” jelasnya.

Hal seperti inilah, menurut Dr. Saad, yang menjadikan sebuah universitas menjadi lemah dan semakin lama semakin kecil dan menghilang. Dr. Saad mencontohkan pada tahun 70an, Universitas Darul Ulum merupakan satu universitas yang diminati oleh banyak kalangan, termasuk para pemimpin Kecamatan yang menempuh kuliah disitu. Namun pada akhirnya, Universitas ini menjadi jatuh, hanya karena para pimpinan nya saling berebut. Hal inilah yang diharapkan Dr. Saad tidak terjadi di Universitas Muhammadiyah, terlebih di Universitas Muhammadiyah Gresik.  

“Maka yang sama minta, pikiran-pikiran besar dari semua kandidat calon rektor nantinya akan terakumulasi menjadi gerak dari Universitas Muhammadiyah Gresik, siapapun rektor yang akan terpilih. Bangunlah Universitas Muhammadiyah Gresik menjadi lebih besar, bukan hanya untuk kepentingan warga Muhammadiyah saja, namun juga semuanya, maka tunjukkanlah disini bahwa kita adalah pemimpin yang baik,” tandasnya.

Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, terdapat tiga kandidat Calon Rektor Universitas Muhammadiyah Gresik, yakni Dr. Eko Budi Leksono, S.T., M.T., Dr. Khoirul Anwar, S.Pd., M.Pd., dan Prof. Dr. Ir. Setyo Budi, M.S. Ketiganya memaparkan visi misi serta rencana pengembangan kampus selama 4 tahun kedepan. Ketiga kandidat Calon Rektor ini memiliki visi dan misi yang cukup berbeda satu sama lainnya namun tetap dengan tujuan yang sama, yakni membuat Universitas Muhammadiyah Gresik menjadi lebih baik kedepannya.

pilrek (5).jpeg (161 KB)

Dr. Eko Budi Leksono, S.T., M.T., misalnya, mengusung tagline “Dari UMG untuk Muhammadiyah dan Bangsa: Menuju Keunggulan Melalui Kebahagiaan Semua” lebih mengedepankan kebahagian dosen dan tenaga kependidikan serta mahasiswa di lingkungan Universitas Muhammadiyah Gresik. Dr. Eko berjanji untuk selalu tegak lurus kepada Persyarikatan Muhammadiyah jika terpilih nantinya. Dr. Khoirul Anwar, S.Pd., M.Pd., kandidat kedua mengusung tagline “Universitas Muhammadiyah Gresik Excellent” dengan mengedepankan makna excellent yang pada universitas dilihat dari indikator ekonomi serta indikator sosial. Sedangkan Prof. Budi, yang merupakan Rektor Universitas Muhammadiyah Gresik masa jabatan 2017-2021, tidak banyak mengubah visi misi dari masa jabatan sebelumnya, karena ingin adanya keberlanjutan, namun dengan catatan akan diadakan percepatan, dengan mengusung tagline “Universitas Muhammadiyah Gresik Berbasis Entrepreneurship dan Berperadaban”. 

pilrek (6).jpeg (134 KB)

pilrek (7).jpeg (165 KB)

Setelah ketiga kandidat Calon Rektor Universitas Muhammadiyah Gresik memaparkan semua visi misi serta rencana pengembangan kampus dengan disaksikan oleh seluruh undangan dan peserta daring, dilanjutkan dengan Pemilihan Calon Rektor oleh jajaran Senat Universitas Muhammadiyah Gresik. Sebanyak 22 anggota Senat universitas memberikan suara untuk memilih Calon Rektor Universitas Muhammadiyah Gresik. Dipimpin oleh Dr. Yudhi Arifani, selaku Sekretaris Senat Universitas Muhammadiyah Gresik, proses pemilihan berlangsung cepat. Hasil pun segera didapat. 

pilrek (1).jpeg (189 KB)

Dari pemilihan Calon Rektor oleh jajaran Senat, Prof. Budi memperoleh sebanyak 15 suara, Dr. Eko memperoleh sebanyak 7 suara, dan Dr. Khoirul memperoleh 0 suara. Hasil pemilihan ini akan dikirim kepada PP Muhammadiyah untuk kemudian ditentukan siapa yang akan menjadi Rektor Universitas Muhammadiyah Gresik untuk masa jabatan 2021-2025. (Humas UMG)