UMG Siap Gebrak Dunia Pendidikan! Persiapkan Prodi S2 Pedagogi Lewat Workshop AI di Singapura

Gresik – Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) terus memantapkan langkahnya dalam membuka Program Studi S2 Pedagogi. Melalui kerja sama antara Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur dan Marshall Cavendish Education (MCE) Singapura, UMG mengirim salah satu dosen terbaiknya untuk mengikuti workshop internasional bertema AI Leadership and Implementation in Education.

Workshop ini berlangsung di kantor pusat MCE, Singapura, selama empat hari, Senin hingga Kamis (4–7/8/2025). UMG diwakili oleh F. Risallah, Ph.D., dosen Pascasarjana sekaligus Ketua Majelis Dikdasmen PCM GKB.

Dr. Risallah menyampaikan bahwa pengalaman dan wawasan yang diperoleh sangat berharga sebagai bekal merancang kurikulum S2 Pedagogi UMG.

“Tujuannya adalah bagaimana UMG mampu menghasilkan lulusan yang terus berinovasi dalam pembelajaran, mengembangkan kompetensi guru, serta meningkatkan penyediaan sarana-prasarana demi tercapainya mutu pendidikan yang unggul,” ujarnya.

Menariknya, kegiatan ini juga dihadiri oleh Wakil Bendahara PWM Jawa Timur, Fityan Izza Noor Abidin, SE., MSA., yang juga menjabat sebagai Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UMG.

Workshop ini diikuti oleh para pimpinan sekolah unggul Muhammadiyah di Jawa Timur. Pemateri utama, Mr. Abu Bakar dari MCE, menekankan pentingnya dunia pendidikan mempersiapkan SDM dan peserta didik untuk menghadapi era Education 5.0. Pembelajaran harus ditingkatkan dengan penguatan kemampuan critical thinking dan computational thinking melalui pemanfaatan teknologi Artificial Intelligence (AI).

Empat narasumber lainnya — Mr. Yap Kin Tan, Mr. Ghazali bin Abdul Wahab, Mr. Mark Stanley, dan Mr. Viknesh — kompak menegaskan bahwa AI bukan untuk menggantikan guru atau dosen, melainkan menjadi medium pembelajaran yang efektif. AI dapat membantu mempersiapkan materi, membuat soal, memeriksa hasil, hingga mendukung pembelajaran offline maupun online. Dengan begitu, tenaga pendidik dapat lebih fokus pada penanaman nilai-nilai emosional dan moral kepada peserta didik.

Dr. Risallah menutup pernyataannya dengan menegaskan bahwa AI dalam pendidikan adalah keniscayaan.

“AI dan pendidikan di era 5.0 bersifat integral untuk mempermudah proses pembelajaran dan kehidupan. Kita harus siap beradaptasi dan memanfaatkannya untuk kemajuan pendidikan,” tegasnya.

📌 Informasi lebih lanjut:
🌐 Website: www.umg.ac.id
📱 Instagram: @um_gresik
📺 YouTube: Unmuhgresikofficial

Credit by Humas UMG