HUMAS ITU LOKOMOTIF, INI PESAN PROF WIDODO BANGKITKAN SEMANGAT HUMAS PTMA
Yogyakarta, Kegiatan pembukaaan Workshop pengembangan HUMAS PTMA yang digelar di Gran Rohan Hotel Yogyakarta, disambut sangat meriah oleh para peserta. Sebanyak 42 peserta yang berasal dari sabang sampai merauke, dan tersebar dari 29 PTMA di Indonesia, memenuhi ruangan Zaara Meeting 1, lantai 9. Hadir dalam kegiatan tersebut dari Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Dr Widodo Muktiyo S.E., M.Com. dan Ketua Asosiasi Pendidikan Ilmu Komunikasi (APIK) PTMA Himawan Sutanto beserta jajarannya.
Dalam sambutannya pada malam hari itu, Himawan Sutanto, Ketua APIK selain melaporkan jumlah peserta juga menyampaikan tujuan kegiatan tersebut diadakan adalah agar adanya kesetaraan standar kehumasan di Perguruan Tinggi yang ada di Muhammadiyah. Harapan itu di amin kan oleh Prof Widodo, beliau memberikan apresiasi pada APIK yang telah mengawal kegiatan ini. “Bangga bermuhammadiyah tidak hanya disampaikan, namun juga dibuktikan dengan pengembangan pengembangan Amal Usaha Muhammadiyah yang salah satunya adalah PTMA ini”, ujar beliau.
“Humas adalah First Talker, ujung jarum dari perguruan tinggi, salah tusuk saja bisa hancur dan tidak berbekas”, tambahnya saat mengibaratkan humas seperti jarum yang runcing. Humas harus mahir dan loyal dalam mendampingi pimpinan di perguruan tinggi.
“Humas yang hadir pada Workshop ini harus bisa memberikan inspirasi pada peserta yang tidak hadir dan para pimpinan di kampus. Bisa menularkan energi energi positif, dan bisa menerangi kampus saat kembali ke PT masing masing” imbuhnya
Analogi beliau, harapan untuk Humas PTMA ini bisa seperti kunang-kunang yang saling bersinergi menghasilkan cahaya yang gemerlapan saat malam datang. “Kalau hanya ada satu kunang kunang tidak ada spesialnya, tapi kalau bersama sama pasti akan mengasilkan sesuatu yang indah untuk dilihat” ujar Guru Besar Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Fungsi Menggerakan Roda Organisasi
Fungsi menggerakan roda organisasi di Perguruan Tinggi, atmosfir kampus, suasana akademik, hingga komunikasi eksternal ada fungsi humas yang sesungguhnya.
Humas itu lokomotif, jadi harus bisa mendorong laju perkembangan kampus. Mari bangkit untuk membentuk satu kesatuan gerbong untuk melajukan nama perguruan tinggi di lingkungan Muhammadiyah tentunya.
“Era saat ini humas ada pada era diruption yang mengharuskan humas berkembang dan mengetahui kebenaran (fact) yang ada untuk memberikan informasi terbaru dan terkini” tutur beliau
Humas adalah oksigen di kampus. Bagaimana apabila tidak ada oksigen di lingkungan PT, sedangkan komunikasi humas itu adalah sesuatu yang penting terkait branding dan citra kampus. Saat akhir penyampaian materi beliau, Prof Widodo memberikan kesimpulan yang cukup menarik, dalam sebuah kehumasan “Hidup itu substansi dan sensasi yang biasa jadi luar biasa” tutup beliau yang disambut dengan riuh tepuk tangan para peserta (HUMAS UMG)
