Gresik, Universitas Muhamamdiyah Gresik menjadi tuan rumah kegiatan Darul Arqam Madya (DAM) Nasional Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) cabang Gresik mengadakan pembukaan Darul Arqam Madya (DAM) Nasional sekaligus Stadium Generale dengan meengambil tema “Revitalisasi keberpihakan IMM di tengah ancaman krisis ekonomi nasional” kegiatan inilah bertempat di Universitas Muhammadiyah Gresik pada tanggal 24-29 Mei 2022.
Pembukaan tersebut dihadiri oleh ketua DPD PAN Gresik yang juga merupakan Narasumber pada Stadium Generale,selain itu di hadiri oleh Wakil Rektor III Universitas Muhammadiyah Gresik, Ketua DPD IMM Jatim BESERTA jajarannya, Para Instruktur Madya Jawa timur dan juga Ortom,PC IMM Gresik PK IMM Gresik dan juga peserta se-Nasional
Pada acara pembukaan Ketua Umum PC IMM Gresik, IMMawati Dina Auliyah menyampaikan bahwa tidak menyangka peserta mendaftarkan diri pada acara DAMNAS ini sekitar 90 dan terseleksi peserta terbaik sebanyak 35 peserta , peserta itu terdiri dari cabang cirendue, Surakarta, malang, surabaya, bangkalan, tulungagung, banyuwangi, lamongan, jember, sidoarjo, probolinggo, sleman, semarang dan juga batam.
Begitu dengan Ketua Umum DPD IMM Jatim, IMMawan daus menyampaikan bahwa ketika sudah siap menjadi kader madya artinya, harus siap lebih berjuang dalam memajukan organisasi, karena sudah naik status nantinya bukanlah kader dasar tapi juga sebagai kader madya, yang harus lebih komitmen dalam ber-IMM. Selain itu beliau juga berpesan dengan adanya tema yang di angkat pada acara DAMNAS ini mampu menyadarkan kader IMM tentang penting nya peran kita di masyarakat mengenai permasalahan yang terjadi , bukan hanya di lingkup internal saja yang wajib di selesaikan tapi juga lingkup pemerintah di daerah setempat.
Pada acara Stadium General Faqih Usman selalu narasumber juga menyampaikan bagaimana kondisi perekonomian di daerah Gresik dan apakah benar bahwa ekonomi saat ini mengalami krisis, beliau memperlihatkan data mengenai masalah ekonomi dan bagaimana seorang mahasiswa mampu memberikan solusi terhadap masalah tersebut.
Di akhir acara peserta juga di bertugas Ansos di daerah GKB untuk mengetahui bagaimana kondisi UMKM di Gresik.
Pada penutupan DAMNAS, ketua umum PC IMM Gresik juga mengatakan bahwa seorang kader bukanlah pada karirnya di organisasi internal Ikatan, akan tetapi sesuai atau tidaknya kapasitas dan kepribadian dirinya dengan profil kader ikatan yang ditujukkan dengan kontribusinya ke masyarakat melalui berbagai saluran yang sesuai dengan keahliannya. Setidak-tidaknya produk dari kaderisasi tersebut berupa cetak kader umat, cetak kader bangsa dan cetak kader persyarikatan. Dimana pemaknaan tiga cetak kader ini dimaknai sebagai pendiasporaan di akar rumput, di ranah kebijakan publik, dan di dalam internal organisasi. Selain itu IMMawati dina juga mengatakan bahwa kader madya itu pola pikir nya secara sifat dan sikap juga harus lebih dewasa, terkhusus pesan itu di sampaikan untuk IMM Gresik yang mengikuti DAMNAS.
"Kalau sudah kader madya tapi cara berfikir dan bersikap nya masih sama seperti kader dasar yaa artinya, perkaderan madya itu hanya sebagai formalitas untuk mendapatkan gelar menjadi kader madya saja, bukan sebagai tempat pembelajaran dan berbenah diri bagaimana seharus nya peran kader madya di dalam ikatan utamanya" tutur Dina.
Semoga para kader-kader madya tidak menjadikan kadernya taklid buta dan tidak membuat gerak organisasi jumud (HUMAS UMG)