KEMBALI GELAR SNEKBIS DAN CALL FOR PAPPER, FEB UMG FOKUS PADA EKSISTENSI BISNIS GENERASI Z

Gresik, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Gresik (FEB UMG) kembali menggelar Seminar Nasional (Ekonomi, Kewirausahaan, Bisnis dan Ilmu Sosial (SNEKBIS) dan Call for Papper (02/03) secara daring menggunakan media zoom meeeting dan live streaming youtube UMG. Mayoritas peserta seminar adalah mahasiswa, dimana mempunyai range usia belasan hingga awal dua puluhan membuat ketua pelaksaksana SNEKBIS dan Call for Papper ini perlu untuk mempersiapkan para generasi Z menghadapi ancaman resesi global pada tahun 2023. Menurut Alif, para generasi Z dipersiapkan untuk membangun ekonomi kreatif sebagai upaya menghadapi ancaman resesi global. Tidak hanya mahasiswa, dosen dan para pelaku usaha juga mempunyai kesempatan dan tantangan yang sama di tahun 2023 ini.

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Dr. Tumirin S. E, M. Si menyampaikan bahwa total mahasiswa yang ikut dalam kegiatan ini adalah 200 lebih mahasiswa yang mengikuti zoom dan live streaming Youtube UMG. Beliau juga menuturkan bahwa topik yang di sampaikan oleh pemateri akan banyak menjelaskan tentang bagaimana eksistensi generasi Z untuk membangun ekonomi kreatif sebagai upaya menghadapi ancaman resesi global. Tumirin mengucapkan terimakasih pada forum dosen ekonomi dan bisnis islam yang telah bekerjasama dengan UMG hingga kegiatan seminar ini bisa berjalan dengan baik dan sukses.

snek2.jpeg (172 KB)

Sambutan sekaligus membuka rangkaian acara SNEKBIS dan Call for Papper UMG Nadhirotul Laily, S. Psi, M. Psi Psikolog mengapresiasi dan mengucapkan selamat kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMG yang telah menyelenggarakan kegiatan ini setiap tahunnya dan telah menjadi rutinitas.

“Saya melihat banyak peserta dari luar jawa, dan bahkan tersebar ke seluruh Indonesia dan sudah sesuai dengan tujuannya, yakni seminar nasional. Tema yang mengangkat tentang eksistensi generasi Z dalam membangun bisnis ini sangat relate dengan keadaan sekarang, karena perbedaan media dan metode perkuliahan antara generasi ini mampu menciptakan output yang berbeda” ujarnya

snek1.jpeg (149 KB)

Laily berharap dengan adanya Seminar Nasional ini mampu meningkatkan suasana akademik dan publikasi karya ilmiah yang ada di UMG terutama di Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Materi pertama tentang Upaya menghadapi ancama resesi global yang disampaikan oleh Edy Hadisiswoyo, SE, MM Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kabupaten Gresik.

“Resesi global merupakan keadaan inflasi produk domestik bruto dunia sesuai dengan indikator ekonomi makro dunia. Termasuk didalamnya tingkat pengangguran, produksi dalam industri, arus modal, konsumsi minyak serta perdagangan. Oleh karena itu ada beberapa pekerjaan yang bisa dijadikan sebagai pekerjaan yang menjanjikan hingga 2030, salah satunya adalah pelaku ekonomi kreatif” tuturnya

Beberapa startegi dan arah kebijakan ekonomi kreatif di masing masing bidang, diantaranya SDM, Kelembagaan serta ekonomi. Materi kedua dilanjutkan oleh Arif Budiono ST, MM yang menjelaskan tentang Start up digital. Arif mencontohkan banyaknya hal yang berubah dan bisnis bisnis baru mulai bermunculan, salah satunya adalah startup bussines.

“Start up adalah sebuah bisnis baru dengan inisiasi original yang digagas oleh pendirinya dengan berfokus pada pertumbuhan yang tinggi, memiliki resiko/keuntungan dan dapat diukur serta mampu memimpin pasar” jelasnya.

snek3.jpeg (190 KB)

Arif menjelaskan skema start up bisnis dimuali dari pembentukan tim, menghasilkan produk, mengurus hak paten, pemasaran yang baik, penggalangan dana atau permodalan hingga suatu bisnis bisa berjalan dengan mandiri.

Dr. Sukaris, Direktur Direktorat Penenlitian dan Pengabdian Masyarakat UMG juga didapuk menjadi pemateri ketiga. Sebagai Dosen Majenemen UMG beliau juga sangat memperhatikan dan mengikuti isu isu tentang kelesuan perekonomian global. Perkembangan teknologi informasi, serta trasformasi ekonomi Indonesia yaitu Ekonomi Hijau, Ekonomi Biru, Ekonomi Digital, Penguatan Pariwisata dan Kemandirian kesehatan.

snek4.jpeg (275 KB)

“Wisata Desa dan Ekraft Kabupaten Gresik terdistibusi dalam 131 objek wisata, 14 desa wisata, 61 kelompok sadar wisata. Oleh karena itu perlu dilakukan strategi program dan kegiatan terkait ekonomi kreatif” ujarnya. Selain seminar nasional para peserta juga mengikuti call for paper, pada akhir kegiatan seminar dan call for paper diumumkan peserta dengan artikel dan penyaji terbaik (HUMAS UMG)