Gresik — Dalam upaya memperkuat kesadaran dan keterampilan generasi muda terhadap ketahanan pangan, Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Gresik (UM Gresik) melalui Program Studi Budidaya Perikanan, bersama Prodi Agroteknologi dan Prodi Teknologi Pangan, menggelar kegiatan “Sekolah Ketahanan Pangan” di SMA Negeri 1 Kedamean, Gresik. Salah satu agenda utama kegiatan ini adalah pelatihan sistem aquaponik yang memadukan budidaya tanaman dengan pemeliharaan ikan lele dalam kolam semen.
Acara dihadiri oleh Kepala SMA Negeri 1 Kedamean, Ibu Nurul Wafiyah, M.Pd., Komite Sekolah, para guru, serta ratusan siswa kelas X dan XI. Kehadiran mereka mencerminkan antusiasme sekolah dalam menyambut program yang mengintegrasikan pendidikan, teknologi, dan ketahanan pangan.
Kegiatan dibuka oleh Dr. Ummul Firmani, M.Si., dosen Prodi Budidaya Perikanan, yang sekaligus memperkenalkan profil program studi kepada para siswa. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya generasi muda mengenal teknologi perikanan modern yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. “Aquaponik adalah salah satu inovasi yang efisien sekaligus ramah lingkungan. Melalui sistem ini, siswa tidak hanya belajar bercocok tanam dan memelihara ikan, tetapi juga memahami pentingnya keberlanjutan ekosistem untuk masa depan,” ungkapnya.
Pelatihan inti dipandu oleh Dr. Andi Rahmad Rahim, M.Si., yang mengajak siswa memahami teori hingga praktik sistem aquaponik. Antusiasme tampak jelas ketika para siswa terlibat langsung menyusun instalasi aquaponik di halaman sekolah. Aktivitas interaktif ini membuat suasana semakin hidup dan memotivasi siswa untuk belajar lebih jauh tentang teknologi pangan masa depan.
Dari Prodi Agroteknologi, Wiharyanti Nur Lailiyah, M.P. mendampingi siswa dalam penyusunan media tanam dan pembibitan. Program ini juga dirancang berlanjut hingga tahap pemasaran hasil panen, yang nantinya akan dibimbing oleh Resya Nurdyawati, M.P. dari Prodi Agribisnis.
Sementara itu, Sutrisno Adi Prayitno, M.P. dan Dwi Retnaningtyas Utami, M.P. memberikan pelatihan diversifikasi pangan berupa pengolahan ubi menjadi produk olahan bernilai tambah. Materi ini membuka wawasan baru bagi siswa bahwa bahan lokal sederhana dapat dikreasikan menjadi produk modern yang bernilai ekonomi.
Tidak hanya dosen, kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa Fakultas Pertanian UM Gresik yang aktif mendampingi praktik lapangan. Kehadiran mereka menunjukkan sinergi nyata antara perguruan tinggi dan sekolah menengah, sekaligus memberi teladan bahwa mahasiswa mampu menjadi agen perubahan di bidang pangan dan lingkungan.
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari pihak sekolah. Ketua Komite menyatakan dukungannya, sementara Kepala Sekolah, Ibu Nurul Wafiyah, M.Pd., menyampaikan apresiasinya: “Kami sangat senang dengan adanya pelatihan ini. Anak-anak jadi lebih mengenal cara memanfaatkan lahan terbatas untuk budidaya pangan. Harapannya, kegiatan ini tidak berhenti di sini, tetapi berlanjut dalam praktik yang lebih luas,” tuturnya.
Melalui program Sekolah Ketahanan Pangan, UM Gresik menegaskan komitmennya untuk menghadirkan pendidikan yang aplikatif, berdaya guna, sekaligus menumbuhkan kepedulian siswa pada isu-isu global. Kegiatan ini diharapkan menjadi titik awal tumbuhnya generasi muda yang mandiri, kreatif, dan peduli terhadap keberlanjutan pangan.
Dengan semangat kolaborasi ini, UM Gresik bertekad terus mendampingi sekolah dan masyarakat dalam membangun sistem pangan yang tangguh, sehat, dan berkelanjutan.