UMGNews — Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Gresik (UM Gresik) kembali menorehkan prestasi gemilang melalui inovasi pupuk organik berbasis mikroalga bernama Algrow. Tim yang terdiri dari Falah Sufa Syaraf R., Novalinda Ayu F., dan Azz Zuhriyah A. berhasil meraih Juara III Kategori Agribisnis dan Energi Terbarukan pada kompetisi inovasi tingkat nasional berkat terobosannya dalam meningkatkan hasil panen dengan biaya yang jauh lebih efisien.
Inovasi Algrow memanfaatkan mikroalga lokal sebagai bahan utama yang kaya nutrisi, mulai dari nitrogen, fosfor, kalium, hingga mikronutrien alami yang dibutuhkan tanaman. Teknologi ini dikembangkan sebagai alternatif ramah lingkungan untuk mengurangi ketergantungan petani terhadap pupuk kimia sintetis yang harganya terus melonjak.
Uji coba lapangan yang dilakukan bersama petani mitra di Gresik menunjukkan bahwa Algrow mampu meningkatkan produktivitas tanaman hortikultura hingga 25%. Selain itu, biaya pemupukan dapat ditekan hingga 30%, menjadikan Algrow solusi ideal bagi petani skala kecil yang sering terkendala mahalnya pupuk kimia.
Petani melaporkan tanaman tumbuh lebih hijau, sehat, serta memiliki masa panen yang lebih seragam. Tanah yang sebelumnya keras akibat penggunaan pupuk kimia berlebih pun mulai kembali gembur berkat aktivitas mikroba yang diperbaiki oleh kandungan organik Algrow.
Lonjakan harga pupuk dalam beberapa tahun terakhir menjadi tantangan besar bagi petani. Selain itu, penggunaan pupuk sintetis secara terus-menerus telah menyebabkan kerusakan struktur tanah dan menurunkan kesuburan lahan.
Algrow hadir sebagai solusi dua arah: menyediakan pupuk berkualitas dengan harga lebih terjangkau serta membantu memulihkan kesehatan tanah secara alami melalui peran mikroalga.
“Algrow kami kembangkan bukan hanya sebagai produk, tetapi sebagai gerakan untuk mengembalikan tanah Indonesia menjadi subur kembali,” ujar tim inovator UM Gresik.
Keunggulan lain Algrow adalah kemudahan proses produksinya. Mikroalga dapat dibudidayakan di hampir seluruh wilayah Indonesia, menjadikan Algrow mudah direplikasi di tingkat desa, koperasi, hingga UMKM. Hal ini membuka peluang usaha baru bagi masyarakat sekaligus meningkatkan kemandirian petani dalam memenuhi kebutuhan pupuk mereka sendiri.
Model pilot project bersama kelompok tani menunjukkan bahwa teknologi Algrow mudah diajarkan, mudah diaplikasikan, dan memiliki potensi besar untuk diadopsi secara luas.
Dengan formulasi yang efektif, bahan baku melimpah, dan biaya produksi rendah, Algrow berpotensi dikembangkan menjadi produk biofertilizer unggulan Indonesia. Saat ini, Algrow tengah dipersiapkan untuk proses paten dan komersialisasi.
Inovasi ini membuktikan bahwa mahasiswa UM Gresik mampu menghasilkan solusi yang tidak hanya unggul secara ilmiah, tetapi juga memberikan manfaat langsung bagi petani dan lingkungan.
📌 Informasi lebih lanjut:
🌐 Website: www.umg.ac.id
📱 Instagram: @um_gresik
📺 YouTube: UM_GRESIK
Credit by Humas UM Gresik