GRESIK – Siapa sangka, tumpukan sampah dapur bisa jadi ladang cuan? Itulah yang ditemukan oleh mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Gresik saat melakukan kunjungan ke lokasi budidaya maggot di Desa Roomo, Kecamatan Manyar, Gresik, Jumat (18/7/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari program edukatif dan pengabdian masyarakat, yang dirancang untuk mencari solusi pengelolaan limbah organik berbasis potensi lokal yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Fokus utama mereka? Budidaya maggot berbasis larva Black Soldier Fly (BSF), yang mampu menyulap limbah dapur menjadi komoditas bernilai ekonomi tinggi.
Mahasiswa menyaksikan langsung bagaimana limbah rumah tangga difermentasi dan diolah menjadi makanan bergizi tinggi bagi larva BSF, yang kemudian dipanen dan diolah menjadi pakan ternak dan pupuk organik.
“Budidaya maggot ini bukan cuma soal lingkungan, tapi juga soal ekonomi. Dari sisa dapur, kami bisa hasilkan produk yang dibutuhkan oleh peternak dan pekebun,” ujar Bapak Ja’far, pelaku usaha lokal yang menjadi narasumber kegiatan.
Bapak Ja’far mengisahkan perjuangannya merintis budidaya maggot dari skala kecil. Kini, berkat konsistensi dan kualitas produk, ia mendapat dukungan dari masyarakat dan beberapa perusahaan sekitar untuk mengembangkan usahanya.
Dalam praktiknya, budidaya ini menghasilkan tiga produk unggulan:
Harga jualnya mencapai Rp5.000 per gram, namun kendala pengiriman masih menjadi tantangan untuk penjualan skala besar.
“Pemasaran sebenarnya sudah ada pengepul, tapi kalau kirim jauh, ongkir jadi mahal. Itu yang bikin penjualan agak seret,” jelas Pak Ja’far.
Para mahasiswa KKN dari UM Gresik antusias mengikuti sesi pengenalan siklus hidup BSF, praktik pengolahan limbah, dan teknik panen maggot. Diskusi tentang potensi pengembangan usaha ini di desa-desa mitra juga menjadi bagian penting dari kunjungan.
“Kami melihat ini sebagai model usaha yang tidak hanya menyelesaikan persoalan sampah, tapi juga memberdayakan masyarakat secara nyata,” kata Lasykar, Koordinator KKN kelompok Roomo.
Sebagai tindak lanjut, tim KKN UM Gresik berencana menyelenggarakan sosialisasi dan pelatihan budidaya maggot di masing-masing lokasi KKN. Tujuannya, memperluas manfaat dan mendorong masyarakat desa untuk mengelola limbah secara mandiri dan bernilai ekonomi.
“Universitas Muhammadiyah Gresik berkomitmen mencetak generasi pembelajar yang mampu menjadi agen perubahan, dengan menghadirkan solusi nyata yang lahir dari masyarakat, untuk masyarakat,” ujar perwakilan UM Gresik menutup kegiatan.
📌 Informasi lebih lanjut:
🌐 Website: www.umg.ac.id
📱 Instagram: @um_gresik
📺 YouTube: Unmuhgresikofficial
Credit by Humas UMG