Gagasan Rektor UMG terkait Penanganan Banjir Kali Lamong

Gresik - Rektor Universitas Muhammadiyah Gresik, Prof. Dr. Ir. Setyo Budi, M.S., turut bergabung dalam tim khusus yang dibentuk Pemkab Gresik dalam upaya penanganan banjir Kali Lamong yang masih terus menjadi ancaman untuk wilayah selatan Gresik setiap hujan turun.

Pada rapat pemaparan materi interpelasi terkait penangan masalah banjir Kali Lamong Jumat (19/06) yang lalu, Setyo Budi memaparkan beberapa gagasan strategi yang dapat diambil untuk menangani banjir yang selalu menjadi langganan ini.

Setyo menyampaikan beberapa penyebab banjir yang seringkali melanda delapan desa di tiga kecamatan di wilayah Gresik bagian selatan ini.

Banjir Kali Lamong ini, menurut Setyo, disebabkan oleh tata ruang, normalisasi sungai dan kondisi sungai Kali Lamong itu sendiri.

Untuk itu, Setyo menawarkan beberapa strategi yang dapat diambil guna menanggulangi banjir Kali Lamong agar tidak terus terjadi.

Strategi pertama yakni strategi konservasi dan pendayagunaan sumber daya air dengan cara membuat tempat penampungan air yang besar dengan jumlah yang banyak untuk menampung air di musim hujan yang nantinya dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan air ketika musim kemarau tiba.

Strategi_Penanganan_Banjir_kali_lamong.jpeg (272 KB)

Penampungan air tersebut juga dapat didesain untuk budidaya ikan serta mix farming (tanaman pangan, hortikultura, ternak, dsb).

Selain itu juga dapat dilakukan penghijauan di sekitar Kali Lamong dengan memilih tanaman yang dapat menahan arus air.

Strategi kedua yakni strategi revitalisasi, baik sumber daya alam maupun sumber daya manusia.

Hal ini dapat dilakukan dengan cara pengerukan dan pelebaran Kali Lamong, pembebasan lahan di sekitar daerah aliran sungai agar dapat melakukan revitalisasi Kali Lamong secara optimal.

Dalam melakukan revitalisasi Kali Lamong, Setyo berharap pemerintah serius dalam membangun dan mengendalikan dampak banjir ini.

Oleh karenanya, masyarakat sekitar juga perlu diberikan edukasi, pencerahan dan penyadaran tentang pentingnya menjaga lingkungan sekitar Kali Lamong.

Selain itu, Setyo juga merasa pemerintah perlu melibatkan peran masyarakat, Perguruan Tinggi, lembaga-lembaga, dan lainnya dalam upaya revitalisasi Kali Lamong ini. (Humas UMG)